PRIORITAS, 24/11/24 (Jakarta): Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, menegaskan komitmen untuk menjaga relasi baik antara Indonesia dengan Persatuan Emirat Arab (PEA) dalam kunjungan kenegaraannya bertemu Presiden PEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).
Komitmen itu disampaikan Presiden setelah diterima di Istana Kepresidenan Qasr Al Watn, Abu Dhabi, Sabtu (23/11/24) waktu setempat.
“Pengalaman dan kepemimpinan Yang Mulia di setiap bidang terutama di bidang pembangunan dan geopolitik sangat besar artinya. Dan untuk itu kami ingin selalu berhubungan baik dan selalu berkoordinasi dengan Yang Mulia,” kata Prabowo dalam tayangan yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (24/11/24) seperti dikutip Antara.
Presiden Prabowo mengungkapkan, hubungan baik dengan Presiden MBZ sebenarnya telah terjalin sejak lama, bahkan sebelum dirinya resmi menjabat sebagai Kepala Negara Republik Indonesia.
Penguatan kerja sama Indonesia-UEA
Sebagai Presiden RI saat ini, Prabowo menekankan hubungan antara kedua negara dapat diperkuat lebih jauh melalui berbagai kerja sama di beragam bidang.
“Alhamdulillah, saya mendapatkan kepercayaan dari rakyat saya untuk memimpin bangsa Indonesia dan saya ingin meneruskan hubungan yang sangat baik ini,” ucap Prabowo.
Presiden MBZ mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia atas kepemimpinannya yang berhasil mendorong kemajuan pembangunan di Uni Emirat Arab.
Sebagai pemimpin Indonesia, Presiden Prabowo menyampaikan keinginannya untuk belajar dari Presiden MBZ dalam menciptakan berbagai terobosan bagi kemajuan bangsa.
“Kami di Indonesia memandang yang mulia sebagai pemimpin yang sangat berhasil, pemimpin yang punya visi jauh ke depan yang sudah terbukti membawa kemajuan modernisasi yang sangat pesat kepada negara Emirates dan kami ingin belajar dari Yang Mulia,” kata Prabowo.
Pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden MBZ di Uni Emirat Arab menghasilkan sejumlah kesepakatan, termasuk penandatanganan beberapa Memorandum of Understanding (MoU) yang disaksikan langsung oleh kedua pemimpin tersebut.
MoU yang disepakati mencakup berbagai bidang, seperti industri dan teknologi canggih, energi, kesehatan, kebudayaan, pariwisata, pertambangan, infrastruktur, serta pengembangan dan reformasi pemerintahan. (P-zamir)