PRIORITAS, 6/7/24 (Jakarta) – Kepala negara Inggris, Raja Charles III, telah secara resmi mengangkat Keir Starmer sebagai Perdana Menteri (PM) atau kepala pemerintahan baru dalam audiensi di Istana Buckingham pada Jumat (5/7) menyusul kemenangan telak Partai Buruh dalam pemilu baru lalu.
Perdana Menteri Keir Starmer pun ’gercep’. Setelah pengangkatan dirinya, Keir Starmer langsung mengumumkan beberapa penunjukan kunci untuk kabinet barunya.
Angela Rayner telah ditunjuk sebagai wakil perdana menteri sekaligus sekretaris negara untuk pemerataan, perumahan dan masyarakat. Rayner, yang merupakan tokoh terkemuka Partai Buruh, akan memainkan peran penting dalam mendorong agenda pemerintah pada isu kesetaraan sosial dan reformasi perumahan.
Rachel Reeves juga membuat sejarah dengan menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai menteri keuangan di Inggris. Dalam 800 tahun sejarahnya, jabatan kepala Departemen Keuangan belum pernah dipegang oleh perempuan hingga saat ini.
Reeves, yang mengungkapkan rasa hormatnya atas pengangkatan tersebut, berkata: “Merupakan kehormatan seumur hidup saya untuk diangkat menjadi Menteri Keuangan. Pertumbuhan ekonomi adalah misi Partai Buruh. Sekarang, itu menjadi misi nasional.”
Pengangkatannya menandai pecahnya salah satu “hambatan tak kasat mata” yang tersisa dalam politik Inggris, sementara jabatan kepala eksekutif DPR di Parlemen Inggris sampai saat ini belum pernah dipegang oleh seorang perempuan.
Selanjutnya, David Lammy diangkat menjadi menteri luar negeri, mengambil alih hubungan internasional Inggris selama periode krusial yang ditandai oleh tantangan ekonomi global dan ketegangan geopoliitk
Berikutnya, Yvette Cooper telah ditunjuk sebagai menteri dalam negeri, bertugas mengawasi keamanan dalam negeri, imigrasi, serta hukum dan ketertiban negara.
John Healey akan menjabat sebagai menteri pertahanan, jabatan yang bertanggung jawab atas strategi pertahanan negara dan angkatan bersenjata.
Pada pemilihan yang berlangsung pada Kamis, Partai Buruh mengamankan 412 kursi di 650 daerah pemilihan dengan perolehan 33,7 persen suara.
Partai Konservatif, yang memerintah negara itu selama 14 tahun terakhir, mengalami kekalahan besar dengan kehilangan 250 kursi, dari 471 menjadi 141, dengan perolehan 23,7 persen suara.
Bertekad Bangun Kembali Inggris
Starmer lantas menegaskan kembali tekadnya untuk “membangun kembali Inggris”. Seperti dilansir AFP, Sabtu (6/7/2024), foto yang dirilis oleh Istana Buckingham menunjukkan Raja Charles III berjabat tangan dengan Starmer saat kedua bertemu pada Jumat (5/7) waktu setempat, setelah Partai Buruh yang dipimpin Starmer menang telak atas Partai Konservatif dalam pemilu parlemen Inggris.
Raja Charles III sebelumnya menerima audiensi dengan Rishi Sunak, ketua Partai Konservatif, yang mengundurkan diri dari jabatan PM. “Raja menerima Audiensi Yang Terhormat Sir Keir Starmer hari ini dan memintanya untuk membentuk pemerintah baru,” demikian pernyataan Istana Buckingham.
“Sir Keir menerima tawaran Yang Mulia dan mencium tangannya atas pengangkatannya sebagai Perdana Menteri dan First Lord of the Treasury,” imbuh pernyataan tersebut.
Pada hari pertamanya menjabat PM Inggris, Starmer menyatakan dirinya akan memulai rencana untuk “membangun kembali Inggris”. Dia menghabiskan jam-jam pertamanya di Downing Street, kantor PM Inggris, dengan menunjuk para menteri dalam kabinetnya.
Pada Sabtu (6/7) waktu setempat, Starmer menggelar rapat kabinet pertamanya, yang dihadiri Menteri Keuangan wanita pertama Inggris, Rachel Reeves dan Menteri Luar Negeri yang baru, David Lammy. “Pekerjaan perubahan segera dimulai,” tegas Starmer sesaat setelah dikukuhkan sebagai PM Inggris oleh Raja Charles III.
Di tengah kerumunan aktivis Partai Buruh yang mengibarkan bendera menyambutnya di Downing Street, Starmer berucap tegas: “Tetapi jangan ragu, kita akan membangun kembali Inggris.” (P-ANT/wl)