27.8 C
Jakarta
Wednesday, June 18, 2025

    Pilot Air India yang tewas dinilai sebagai pahlawan

    Terkait

    PRIORITAS, 18/6/25 (New Delhi): Pilot pesawat Air India, Kapten Sumeet Sabharwal, yang ikut tewas bersama 241 penumpang, dipuji sebagai pahlawan.

    Sabharwal dinilai sengaja mengalihkan pesawat yang akan jatuh itu ke lokasi lain, sehingga pemukiman padat penduduk selamat.

    “Penduduk setempat menyebutnya sebagai “pahlawan”, karena mengalihkan pesawat dari daerah pemukiman padat penduduk, yang menunjukkan ia dapat menyelamatkan ratusan nyawa di darat”, kata seorang pelayat.

    Ratusan orang dari berbagai kalangan datang secara khusus ke kediamannya di Mumbai untuk memberi penghormatan terakhir kepada sang pilot, sebelum ia dimakamkan, hari Selasa 17 Juni 2025.

    “Penghormatan, Sangat sedih untuk memberi tahu.. Kapten Summet Sabharwal telah tiada. Jiwa yang baik baru saja meninggalkan dunia ini”, bunyi spanduk yang terpampang di depan rumah duka keluarga Sabharwal, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Rabu (18/6/25).

    Keluarga mengucapkan selamat tinggal yang mengharukan kepada pilot kelahiran tahun 1969 itu. Para pelayat berjejer di jalan saat pemakamannya.

    Kapten Sumeet Sabharwal, adalah pilot yang mengemudikan pesawat Air India menuju London Gatwick, namun jatuh di luar bandara Ahmedabad minggu lalu.

    Semua kecuali satu dari 242 penumpang dan awak AI171 tewas setelah Boeing 787 Dreamliner tersebut jatuh dalam waktu 30 detik setelah lepas landas.

    Pesawat itu menabrak sebuah gedung yang menampung para dokter magang di sebuah perguruan tinggi kedokteran di India.

    Sedikitnya 29 orang di darat, termasuk lima mahasiswa kedokteran di dalam asrama, juga tewas.

    Pilot senior

    Kapten Sabharwal yang berusia 56 tahun adalah seorang pilot senior yang sudah berpengalaman dengan 8.200 jam terbang.

    Panggilan daruratnya kepada pengendali lalu lintas udara (ATC) adalah komunikasi terakhir, yang diterima dari kokpit sebelum kecelakaan.

    Ia tinggal bersama orang tuanya di Powai, Mumbai, dan mereka menerima jenazahnya pada Selasa pagi setelah identitasnya dikonfirmasi melalui pengujian DNA.

    Para pejabat mengatakan peti jenazah Kapten Sabharwal tiba di bandara Mumbai dari Ahmedabad dengan penerbangan dan dibawa ke kediamannya di Jal Vayu Vihar, Powai.

    Ibu dan ayah kapten Sumeet Sabharwal terlihat sangat sedih menerima kenyataan putranya telah pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.

    Ingin merawat ayahnya

    Saluran TV India menyiarkan rekaman pemakaman di rumah pilot tersebut, di mana ayahnya yang sudah lanjut usia memberikan penghormatan terakhir kepada putranya, saat teman dan keluarga berkumpul di sekitarnya.

    “Hanya beberapa hari yang lalu, dia memberi tahu ayahnya bahwa dia akan berhenti dari pekerjaannya untuk merawatnya secara penuh,” kata Dilip Lande, politisi lokal Shiv Sena, yang mengunjungi keluarga tersebut untuk menyampaikan belasungkawa.

    Sayang sekali, niat pilot Sabharwal tak terwujud. Ia justru berhenti bekerja karena tewas bersama pesawatnya.

    Seorang teman keluarga mengatakan Sabharwal adalah “seorang putra yang sangat membumi dan luar biasa”.

    “Dia sudah berusaha sekuat tenaga. Dia mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan orang lain. Saya salut kepadanya,” kata seorang teman kepada berita NDTV.

    Seorang tetangga keluarga Sabharwal menceritakan pesan terakhir sang pilot kepada mereka sebelum ia terbang.

    “Setiap kali dia terbang, Sumeet akan meminta kami untuk mengawasi ayahnya. Ayahnya kini sangat terpukul,” kata seorang tetangga, seperti dilaporkan Hindustan Times.

    Penduduk setempat di dekat lokasi kecelakaan mengatakan gedung apartemen tiga lantai mereka berada tepat di jalur penerbangan dan Kapten Sabharwal tampaknya telah membanting stir, untuk menghindari mereka saat mengejar daratan terbuka.

    Jahanvi Rajput (28 tahun), mengatakan kepada The Sun ia sangat berterima kasih kepada pilot Kapten Sabharwal. “Kami selamat. Ia seorang pahlawan. Berkat dialah kami bisa hidup”, ungkapnya.

    “Ruang hijau di sebelah kami terlihat olehnya, dan ke sanalah dia pergi,” katanya menggambarkan arah jatuh pesawat Air India yang dikemudikan pilot Sabharwal.

    Pesawat itu menabrak lantai atas blok akomodasi tempat para mahasiswa kedokteran berkumpul untuk makan siang.

    Tiga penerbangan dibatalkan

    Pada hari Senin, para penyelidik menemukan perekam suara kokpit pesawat.

    Pihak berwenang menduga kuat, kecelakaan itu disebabkan hilangnya daya dari kedua mesin secara bersamaan. Mereka juga akan menganalisis kedua perekam data penerbangan “kotak hitam” untuk membantu memahami bagaimana hal itu terjadi.

    Setidaknya tiga penerbangan Air India telah dibatalkan atau dibatalkan dalam 48 jam terakhir, karena otoritas penerbangan sipil India memerintahkan pemeriksaan pra-penerbangan mendesak di seluruh pesawat Boeing 787 di negara tersebut.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini