28.1 C
Jakarta
Tuesday, July 22, 2025

    Pesawat jet militer Bangladesh seruduk sekolah, puluhan siswa tewas

    Terkait

    PRIORITAS, 21/7/25 (Dhaka): Pesawat jet tempur F-7 buatan China milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh dan menyeruduk sebuah sekolah, Milestone College, di Dhaka, hari Senin 21 Juli 2025.

    Setidaknya 19 orang pelajar muda tewas dan 50 orang terluka. Bangladesh menetapkan hari berkabung

    Ledakan hebat dan api membubung tinggi membakar bagian bangunan sekolah, ketika pesawat jet latih mirip MiG 20 Soviet itu jatuh, saat para siswa sedang ramai di halaman.

    Kepanikan hebat dan teriakan terdengar dari para siswa di lokasi kejadian. Beberapa orangtua yang hendak menjemput terlihat menangis histeris ketika mengetahui anak mereka turut menjadi korban.

    Petugas pemadam kebakaran dan tentara yang segera tiba coba menyelamatkan para korban yang rata-rata mengalami luka bakar parah.

    Beberapa di antaranya sudah tewas saat dikeluarkan dari lokasi.

    “Pesawat F-7 BGI lepas landas pukul 1.06 siang waktu setempat dan jatuh sekitar dua belas menit kemudian di daerah Diabari, Uttara, di bagian utara ibu kota”, menurut pernyataan dari Direktorat Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR), seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Senin (21/7/25).

    Pesawat militer itu jatuh di dekat kantin Sekolah dan Kolese Milestone saat jam makan siang. Pada saat itu sejumlah besar siswa muda sedang berada di situ, kata harian Bangladesh Prothom Alo.

    Ledakan keras

    Orang tua dan keluarga yang panik terlihat bergegas ke lokasi kecelakaan pada Senin sore.

    Kepala unit luka bakar di Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran Dhaka, Bidhan Sarker, menyebutkan seorang siswa kelas tiga dibawa ke rumah sakit dalam keadaan meninggal dunia.

    Tiga lainnya, berusia 12, 14, dan 40 tahun, juga dirawat di rumah sakit karena mengalami luka serius.

    Rincian identitas korban lainnya belum tersedia.

    Seorang guru di sekolah tersebut, Masud Tarik, menceritakan ia mendengar ledakan keras saat hendak menjemput anak-anaknya.

    “Ketika saya menjemput anak-anak saya dan pergi ke gerbang, saya menyadari ada sesuatu yang datang dari belakang… Saya mendengar ledakan. Ketika saya melihat ke belakang, yang saya lihat hanyalah api dan asap,” ujarnya kepada Reuters.

    Seorang juru bicara Milestone School and College mengatakan pesawat itu jatuh di dekat gerbang sekolah saat kelas sedang berlangsung.

    “Pesawat itu jatuh di gerbang dan tak jauh dari situ. Saat itu sedang berlangsung kelas di mana pesawat itu jatuh. Para korban luka sedang dievakuasi satu per satu,” kata juru bicara tersebut, menurut BDnews24.

    Korban bertambah signifikan

    Jumlah korban tewas meningkat secara signifikan menjadi puluhan dari jumlah awal disebutkan hanya satu korban tewas.

    Para korban tewas lain baru ditemukan setelah petugas berhasil memadamkan api dan menyisir di beberapa sudut bangunan yang hancur.

    Direktur jenderal pemadam kebakaran dan pertahanan sipil, Brigadir Jenderal Mohammad Zahed Kamal, tiba di tempat kejadian dan memberi penjelasan kepada media.

    Video yang diunggah ke media sosial setelah kecelakaan, menunjukkan api besar dan asap keluar dari tempat kejadian sementara kerumunan siswa berlarian ke lapangan terbuka karena panik.

    Kepala pemerintahan sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, mengatakan tindakan yang diperlukan akan diambil untuk menyelidiki penyebab kecelakaan dan memastikan semua jenis bantuan.

    “Kerugian yang dialami Angkatan Udara… siswa, orang tua, guru dan staf, dan lainnya dalam kecelakaan ini tidak dapat diperbaiki,” katanya.

    Hari berkabung nasional telah ditetapkan pada hari Selasa.

    Pesawat tua

    Belum diketahui apa penyebab pesawat itu jatuh. Dugaan sementara, kemungkinan terjadi kegagalan teknis sehingga pesawat hilang kendali.

    Sejumlah saksimata menilai usia pesawat itu sudah tergolong sangat tua, namun masih dioperasikan militer Bangladesh.

    F-7 Bangladesh adalah varian modern dari Chengdu F-7 China, yang dimodelkan berdasarkan MiG-21 Soviet, yang muncul sekitar tahun 1959 lalu.

    Meskipun dianggap ketinggalan zaman menurut standar global, pesawat ini masih beroperasi karena hemat biaya dan kesesuaiannya untuk pelatihan pilot serta peran tempur yang terbatas.

    Produksinya dihentikan setelah China mengirimkan 16 unit F-7 BGI terakhir ke Bangladesh pada tahun 2013.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini