28.9 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Pesan Waisak dari ujung utara NKRI: Rajut persaudaraan dengan menghormati perbedaan

    Terkait

    PRIORITAS, 13/5/25 (Kepulauan Talaud, Sulut): Dari ujung utara Negara Kesatuan RI, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Pejabat Bupati Dr. Fransiscus Engelbeert Manumpil, S.Pi. M.Env, Mgmt, menyerukan pesan dalam rangka Hari Raya Waisak 2569 BE yang jatuh pada Senin (13/5/25).

    Dalam pesannya, Fransiscus Engelbeert Manumpil mengimbau masyarakat Talaud untuk menjaga kerukunan dan persaudaraan, baik dalam bingkai kehidupan antar umat beragama maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

    Pesan ini disampaikan di penghujung masa jabatannya selaku Penjabat Bupati Kepulauan Talaud menjelang pembacaan putusan di Mahkamah Konstitusi tentang sengketa Pemilihan Kepala Daerah di Kepulauan Talaud, Rabu (14/05/25).

    Pada kesempatan itu, Pj. Bupati mengingatkan masyarakat untuk saling menebarkan kebaikan kepada sesama manusia.Ā ā€œSalah satu pesan Buddhis adalah bagaimana kita ini menebarkan energi positif kepada siapa pun juga, bukan hanya manusia, tapi juga kepada alam semesta seperti pohon, batu-batuan, air, langit, dan sebagainya,ā€ tutur Pj Bupati, Senin (12/5/25), dikutip Beritaprioritas.com Selasa (13/5/25).

    ā€œSansiotte Sampate-pateā€

    Manumpil melanjutkan, pesan positif tersebut dapat tercermin dari persatuan dan saling menghormati antarumat beragama. Menurutnya, perbedaan adalah karakter utama sebagai umat manusia.

    ā€œJadi pesan itu artinya kita sebagai warga bangsa Indonesia secara umum maupun sebagai masyarakat yang bernaung di kabupaten Kepulauan Talaud, kita harus bersatu, saling menghormati satu sama lain. Jadi perbedaan itu adalah karakter kita sebagai umat manusia,ā€ ujarnya.

    Dikatakannya, persatuan di antara perbedaan itu sendiri diartikan bukan sebagai upaya untuk menyeragamkan. Menurut Pj. Bupati yang akrab dengan media tersebut, perbedaan dalam persatuan dimaksudkan untuk membiasakan diri hidup di tengah perbedaan tanpa saling mengusik.

    ā€œMenurut saya, bukan bagaimana mempersatukan, menjadikan satu, tapi bagaimana membiasakan diri kita hidup di tengah perbedaan tanpa saling mengusik satu sama lain,ā€ Pungkasnya

    Ditambahkannya, persatuan di antara perbedaan adalah kebanggaan dalam bingkai masyarakat Nusantara yang majemuk. Dia berharap tidak ada yang merusak persatuan itu dan masyarakat terus bisa merawatnya dalam semangat ā€œSansiotte Sampate-pateā€. Dalam bahasa Talaud, ungkapan tersebut berarti “sama-sama kerja dan sama-sama istirahat”.

    ā€œInilah Talaud yang cinta damai, menghormati perbedaan dan keragaman, karena perbedaan itu lukisan Tuhan. Jangan ada yang merusak. Perbedaan itu rahmat. Kita harus pelihara. Perbedaan adalah kekuatan Indonesia. Mari kita rawat,ā€ ucap pejabat yang selalu santun itu. (P-fbmr)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini