PRIORITAS, 18/7/24 (Jakarta): Dalam waktu tak terlalu lama lagi, Pemerintah Indonesia berencana untuk meluncurkan Bahan Bakar Minyak jenis diesel atau Solar baru nan rendah sulfur.
Ini merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi sumbangan polusi udara, khususnya dari pembakaran BBM sektor kendaraan atau transportasi.
Seperti dijelaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, pemerintah sedang menyiapkan peluncuran Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur dengan standar setara Euro 4.
Dia menyebut, hal ini seiring dengan rencana sosialisasi penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran yang akan dilakukan pada 1 September 2024 mendatang.
“Kalau (BBM standar) Euro 4 itu harus rendah sulfur, dan tanggalnya bukan tanggal 17 (Agustus),” ungkap Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (16/7/24) lalu.
Merespons rencana kebijakan pemerintah, Pertamina pun mengaku siap untuk menyalurkan produk BBM rendah sulfur baru ini.
Dijual di tiga SPBU Jakarta
Sementara itu, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman mengatakan, pihaknya akan menjual BBM baru diesel rendah sulfur ini pada tiga SPBU di Jakarta terlebih dahulu.
Dia menyebut, kandungan sulfur pada BBM baru ini yakni 50 ppm.
Dikatakan, Kilang Balongan yang dioperasikan perusahaan mampu memproduksi 900 ribu barel per bulan untuk produk diesel rendah sulfur tersebut.
“Yiga SPBU dulu di Jakarta. Ambil dari (kilang) Balongan. Kan Balongan udah duluan bisa ultra low sulphur,” jelas Taufik tanpa menjelaskan detil di mana lokasi tiga SPBU itu.
Perbedaan dengan BBM sebelumnya
Kemudian, apa bedanya BBM baru ini dengan BBM yang sudah ada di masyarakat saat ini? Perlu diketahui, sejumlah badan usaha penyalur BBM, baik Pertamina maupun non Pertamina juga telah menjual produk BBM diesel rendah sulfur. Namun memang, produk BBM ini tidak disubsidi atau dijual sesuai dengan harga keekonomiannya.
Padahal Pertamina saat ini nyatanya telah memiliki dua produk BBM jenis diesel yang sudah memiliki sulfur rendah, yakni Dexlite dan Pertamina Dex.
Lalu Pertamina Dex misalnya, melansir laman resmi Pertamina, BBM ini merupakan bahan bakar diesel dengan angka setana (CN) tertinggi yang dijual oleh Pertamina, yaitu CN 53 dengan sulfur 50 ppm, yang bisa menjaga mesin dan meningkatkan power mesin dengan maksimal, serta tentunya bisa menjaga lingkungan dengan emisi gas buang yang rendah dan sudah setara dengan standar Euro 4.
Selain Pertamina Dex, ada pula produk BBM Dexlite yang merupakan varian bahan bakar diesel yang memiliki CN minimal 51 dan mengandung sulfur maksimal 1.200 ppm.
Badan usaha swasta lainnya, Shell Indonesia juga menjual jenis BBM diesel dengan angka CN tinggi seperti yang dijual pada jenis BBM Diesel Extra dan V-Power Diesel.
Melansir laman resmi Shell Indonesia, produk BBM Diesel Extra milik Shell mengandung angka CN 53 yang diklaim memiliki kandungan bahan bakar nabati sebesar 30 persen.
Ada pula produk V-Power Diesel yang memiliki angka setana 51 dan kandungan sulfur 10 ppm yang merupakan salah satu standar emisi Euro 5.
Selain Shell, ada pula badan usaha swasta lainnya seperti BP AKR yang juga menjual BBM dengan tingkat CN tinggi pada produk BP Diesel dan BP Ultimate.
Masih belum ada penjelasan apakah BBM baru ini nantinya akan disubsidi atau tidak oleh pemerintah. (P-CNBCi/jr) — foto ilustrasi istimewa