PRIORITAS, 10/5/25 (Jakarta): Pemerintah DKI Jakarta terus mengembangkan jaringan Moda Raya Terpadu (MRT) sebagai solusi mobilitas perkotaan. Setelah suksesnya fase 1 dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, pembangunan fase 2A kini berlangsung, memperpanjang jalur hingga Kota Tua. Target penyelesaian segmen Bundaran HI–Harmoni pada Maret 2025 serta Harmoni–Kota pada Agustus 2027.
Fase 2B direncanakan melanjutkan jalur dari Kota ke Ancol Barat. Saat ini masih dalam tahap studi kelayakan, namun jika berjalan lancar, proyek ini akan menambah panjang jalur utara–selatan menjadi sekitar 27,8 kilometer.
Jalur timur-barat
Pemerintah juga menargetkan pembangunan jalur timur–barat melalui proyek MRT fase 3. Jalur ini akan membentang dari Cikarang di Jawa Barat hingga Balaraja di Banten, melewati pusat Jakarta. Pembangunan fase pertama ditargetkan dimulai pada 2024 dan beroperasi pada 2031, sedangkan fase kedua direncanakan beroperasi pada 2033 .
Fase 3 akan melewati wilayah Tangerang dengan delapan stasiun yang direncanakan, termasuk Balaraja, Cibadak, Pasir Gadung, Otonom, Bunder, Kadu, Perumnas, serta Danau Ranau .
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk pendanaan proyek MRT. Pinjaman lunak dari JICA telah mendanai fase 1 dan 2, serta mendukung pembangunan fase 3 .
Dengan pengembangan ini, pemerintah berharap MRT Jakarta tidak hanya mengurangi kemacetan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi serta konektivitas antarwilayah. Proyek ini diharapkan menjadi katalis perubahan gaya hidup warga Jakarta menuju transportasi publik yang efisien serta ramah lingkungan. (P-*r/Zamir A)
