PRIORITAS, 28/4/25 (Vancouver): Kai-Ji Adam Lo (30 tahun) didakwa dengan delapan tuduhan pembunuhan tingkat dua, karena menabrak kerumunan orang pada Festival Lapu-Lapu pada hari Sabtu, di Vancouver, Kanada.
“Kai-Ji Adam Lo yang berusia 30 tahun didakwa dengan delapan tuduhan pembunuhan tingkat dua terkait dengan kecelakaan tersebut”, Kepala polisi, Vancouver, Steve Rai seperti dikutip Beritaprioritas.com dari CBC News, hari Senin (28/4/25).
Pembunuhan tingkat dua secara umum didefinisikan di Kanada, sebagai pembunuhan yang disengaja dan tidak direncanakan sebelumnya.
Adam Lo muncul sebentar di pengadilan untuk sidang jaminan pada Minggu sore, mengenakan pakaian olahraga abu-abu.
Ia tidak meminta jaminan dan akan tetap ditahan hingga sidang berikutnya, yang dijadwalkan pada 26 Mei di pengadilan provinsi Vancouver.
Lo dituduh membawa mobil Audy hitam dan mengemudi secara serampangan. Ia menyeruduk orang-orang yang hadir dalam Festival komunitas Filipina-Kanada tersebut. Sebanyak 11 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
“Sebanyak 11 orang meninggal dan 17 pasien masih dirawat di beberapa rumah sakit di Lower Mainland, dengan beberapa dalam kondisi kritis dan serius”, jelas Kepala Polisi, Steve Rai.
Di antara 11 orang yang tewas, terdapat korban berusia lima tahun. Peristiwa itu terjadi di East 43rd Avenue dan Fraser Street sebelum pukul 8 malam.
Bukan tindakan terorisme
Kepala polisi Steve Rai mengatakan tersangka memiliki “riwayat signifikan” berinteraksi dengan polisi dan profesional perawatan kesehatan mental.
Kepolisian Vancouver mengatakan mereka tidak mendapat indikasi adanya ancaman sebelumnya. Para pejabat juga mengatakan mereka tidak menyelidiki serangan itu, sebagai tindakan terorisme.
Penyelenggara acara mengatakan mereka menerima dukungan dari seluruh dunia, dan masyarakat Filipina akan “menunjukkan ketahanan sejati” dalam menghadapi tragedi tersebut.
Festival Hari Lapu-Lapu, yang dinamai menurut nama pejuang perlawanan pribumi di Filipina yang berperang melawan penjajahan Spanyol pada abad ke-16.
Rekaman yang diunggah daring menunjukkan kendaraan warna hitam dengan kap yang rusak terparkir di jalan penuh puing-puing.
Korban terlempar
Di lokasi petugas pertolongan pertama terlihat sibuk menolong orang-orang yang tergeletak di aspal setelah terlempar ditabrak. “Ini adalah hari tergelap dalam sejarah kota kami,” kata seorang polisi Vancouver.
Saksi mata Dale Selipe mengatakan kepada Vancouver Sun, dia melihat anak-anak terluka parah di jalan, setelah kendaraan itu menabrak kerumunan.
“Ada seorang wanita yang matanya melotot, salah satu kakinya sudah patah. Seseorang memegang tangannya dan berusaha menghiburnya,” kata Selipe kepada surat kabar itu.
Petugas keamanan festival, Jen Idaba-Castaneto, mengatakan kepada situs berita lokal, dia melihat mayat di mana-mana. “Anda tidak tahu siapa yang harus dibantu, di sana-sini,” katanya.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos, mengatakan sangat terpukul mendengar insiden mengerikan itu. Ia menghimbau warga Filipina di Kanada untuk tetap tenang, namun tetap waspada setelah peristiwa di Vancouver itu.(P-Jeffry W)