PRIORITAS, 2/5/25 (Jakarta): Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyampaikan, pemerintah Indonesia akan memfokuskan program pembangunan tiga juta rumah bagi asisten rumah tangga (ART) dan kelompok masyarakat tanpa penghasilan tetap.
“Pemerintah akan menyasar rumah subsidi ke ranah yang sulid. Hal ini sejalan dengan keadilan sosial yang diperintahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto,” kata Maruarar Sirait dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (2/4/25).
Maruarar menyatakan, penyediaan rumah subsidi merupakan bentuk konkret kehadiran pemerintah dalam mendukung masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ia menegaskan, langkah ini bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang setara untuk memperoleh akses terhadap hunian yang layak.
“Kami telah menyerahkan 100 rumah bersubsidi untuk parah buruh. Dalam peresmian 100 rumah juga akan diberikan untuk wartawan pada 6 Mei 2025 dan tenaga migran pada 8 Mei 2025,” ujar Maruarar.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menjelaskan, pada tahun ini, Kementerian PKP bersama BP Tapera menyediakan sekitar 20.000 unit rumah subsidi yang ditujukan bagi para buruh. Rumah-rumah tersebut tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan para buruh dapat memanfaatkan fasilitas KPR FLPP untuk memperoleh hunian tersebut.
“Lokasinya rumah subsidi bagi para buruh ini ada di Batang, Pasuruan, Makassar, Palembang. Rumah subsidi ini tersebar di berbagai kota di Indonesia,” imbuh Heru. (P-*r/Zamir A)