30.3 C
Jakarta
Thursday, August 28, 2025

    Pemerintah Cina mengawasi startup AI Deepseek dengan ketat

    Terkait

    (foto:https://www.deepseek.com/)

    PRIORITAS, 15/3/25 (Jakarta): Setelah DeepSeek, perusahaan rintisan yang baru-baru ini meraih popularitas berkat peluncuran model AI terbuka R1 pada Januari lalu, kini beroperasi di bawah pengawasan ketat pemerintah China.

    Berdasarkan laporan Tech Crunch dan The Information, sejumlah karyawan DeepSeek diberlakukan pembatasan perjalanan luar negeri, dengan paspor mereka ditahan oleh perusahaan induknya, High-Flyer, sebuah firma hedge fund kuantitatif.

    Kebijakan ini diberlakukan setelah muncul laporan yang menyebutkan pemerintah China menginstruksikan peneliti dan pengusaha AI untuk menghindari bepergian ke Amerika Serikat, karena khawatir akan kebocoran rahasia dagang.

    DeepSeek mengalami lonjakan popularitas yang pesat, dengan aplikasi AI-nya menduduki posisi teratas di App Store dan Play Store.

    Namun, kekhawatiran terkait keamanan data muncul, mengingat aplikasi ini menyimpan data pengguna di server yang berlokasi di China, yang berisiko bocor ke pemerintah China.

    Akibatnya, ratusan perusahaan di seluruh dunia, terutama yang terkait dengan pemerintah, memutuskan untuk memblokir akses ke chatbot DeepSeek.

    Menurut Nadir Izrael, kepala teknologi di Armis Inc, sekitar 70 persen klien mereka telah memblokir aplikasi tersebut. Laporan serupa juga disampaikan oleh Netskope Inc, yang mencatat 52 persen klien mereka mengajukan pemblokiran akses seperti dilansir dari Antara.

    DeepSeek, yang merupakan alternatif chatbot ChatGPT yang didukung oleh model V3 buatan China, memungkinkan pengguna untuk menganalisis file, menjawab pertanyaan, dan mencari informasi dari web.

    Aplikasi ini juga menawarkan fitur unggahan file dan sinkronisasi riwayat obrolan di berbagai perangkat. (P-Gio R)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini