26.7 C
Jakarta
Sunday, February 23, 2025

    PBB kutuk Hamas propaganda parade peti mati sandera Israel di atas panggung umum

    Terkait

    PRIORITAS, 20/2/25 (New York) —  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk tindakan militan Hamas yang mempertontonkan empat jenazah tawanan Israel di depan umum dengan selebaran dan spanduk berisi propaganda.  Tindakan Hamas ini dinilai “menjijikkan dan kejam” terhadap jenazah sandera.

    Sebelum menyerahkan kepada Palang Merah internasional di Khan Younis, jalur Gaza selatan, Kamis (20/2/25), Hamas sengaja mempertontonkannya empat peti mati hitam di atas panggung dikelilingi tulisan berisi propaganda perang dengan Israel. Dalam spanduk besar di belakang peti jenazah, Hamas juga menggambarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai vampir dengan taring dan darah mengucur ke empat  foto sandera yang tewas.

    Ribuan orang, termasuk sejumlah besar militan Hamas bertopeng dan bersenjata, juga memamerkan diri di sekitar peti mati sebelum dimuat ke kendaraan Palang Merah untuk dibawa ke pasukan Israel.

    Baik Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres maupun kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Volker Turk mengutuk tindakan tersebut.  “Tontonan jenazah dengan cara yang terlihat pagi ini menjijikkan dan kejam, dan bertentangan dengan hukum internasional,” kata VolkerTurk, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari VOAIndonesia.com, Jumat (21/2/25).

    “Berdasarkan hukum internasional, setiap penyerahan jenazah harus mematuhi larangan perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat, yang menjamin penghormatan terhadap martabat almarhum dan keluarga mereka,” tegasnya

    Sekjen PBB melalui jurubicaranya, juga mengutuk tindakan Hamas yang menjadikan jenazah-jenazah warga Israel sebagai alat propaganda, untuk meraih dukungan simpati terhadap aksi mereka di Gaza.

    “Kita telah melihat bagaimana Hamas menyerahkan jenazah seorang ibu dan dua anak dari keluarga Bibas, serta jenazah seorang pria berusia 84 tahun. Saya dapat memberi tahu Anda bahwa Sekretaris Jenderal mengutuk “tontonan” peti jenazah sandera dengan cara seperti ini. Ini merupakan tindakan yang menjijikkan dan mengerikan,” kata Stephane Dujarric, jubir Sekretaris Jenderal PBB.

    Hormati jenazah korban tewas

    Sekretaris Jenderal PBB menegaskan mendesak semua pihak yang bertikai untuk menghormati jenazah korban tewas dan segera mengembalikan kepada keluarga mereka,  berdasarkan hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia

    Hamas menyebut empat jenazah sandera Israel yang diserahkan adalah seorang wanita dewasa bernama Shiri Bibas dan dua anaknya, Ariel (4 tahun) serta Kfir (9 bulan). Termasuk seorang pria Oded Lifshitz, berusia 83 tahun. Mereka diculik saat Hamas, Jihad Islam dan  kelompok militan lainnya menyerbu Kibbutz Nir Oz, daerah pinggiran Israel 7 Oktober 2023 lalu. Kfir adalah tawanan termuda yang ditawan ketika itu.

    Hamas mengatakan keempat sandera ini tewas bersama pengawal mereka dalam serangan udara Israel, bulan November 2023 lalu.

    Setelah peti jenazah dikembalikan ke Israel, militer mengadakan upacara kecil sebelum memindahkan jenazah ke laboratorium untuk identifikasi DNA. (P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini