Tonton Youtube BP

Paus Leo XIV akan ke wilayah perang Timur Tengah bawa misi damai

Jeffry Wuisan
8 Oct 2025 20:54
3 minutes reading

PRIORITAS, 8/10/25 (Vatikan): Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Leo XIV,  akan melakukan perjalanan ke wilayah perang di Timur Tengah dengan tujuan utama membawa misi damai.

Paus Leo sangat berkeinginan agar perang di wilayah tersebut, terutama di Jalur Gaza dan Lebanon bisa berakhir damai.

“Saya akan berkesempatan untuk sekali lagi mewartakan pesan perdamaian di Timur Tengah, di negara yang telah begitu menderita.Kami akan berusaha menyampaikan pesan perdamaian dan harapan ini”, kata Paus Leo kepada wartawan di luar pintu masuk Villa Barberini di Castel Gandolfo, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Vatican News, hari Rabu (8/10/25).

Ini merupakan perjalanan Apostolik pertama Paus Leo XIV ke luar negeri. Ia akan ke Turki pada tanggal 27-30 November dan ke Lebanon hingga tanggal 2 Desember 2025.

Kunjungan ke Turki akan mencakup ziarah ke Iznik dalam rangkaian peringatan 1.700 tahun Konsili Nicea Pertama.

Melawan terorisme

Paus secara konsisten menyerukan perdamaian dan dialog di Timur Tengah, terutama perang Israel dan militan Hamas berkecamuk di Jalur Gaza.

Paus Leo mengutuk terorisme dan episode antisemitisme. Ia juga menegaskan kembali pesan Injil tentang perdamaian.

Paus Leo mengutuk serangan militan Hamas ke Israel 7 Oktober 2023 lalu sebagai “terorisme” dan mengatakan kelompok teroris tidak dapat diterima.

“Yang pasti, kita tidak bisa menerima kelompok-kelompok yang terlibat dalam terorisme. Bentuk kebencian seperti ini di dunia harus selalu ditolak. Di saat yang sama, keberadaan antisemitisme, entah meningkat atau tidak, sungguh memprihatinkan. Kita harus selalu menyerukan perdamaian, dan menghormati martabat setiap orang. Inilah pesan Gereja”, paparnya.

Paus mengundang semua umat beriman untuk terus berdoa agar konflik berdarah di Timur Tengah segera berakhir dan menegaskan kembali komitmen Gereja untuk mempromosikan dialog dan rekonsiliasi.

“Gereja telah meminta semua orang untuk berdoa memohon perdamaian, terutama selama bulan ini [Oktober]. Kami juga akan mengupayakan, dengan cara-cara yang tersedia bagi Gereja, untuk senantiasa menggalakkan dialog”, lanjutnya.

Harapan besar

Berbicara kepada Olivier Bonnel dari Vatican News, Vikaris Apostolik Beirut, Uskup César Essayan, mengatakan kunjungan Paus Leo ke Lebanon akan menjadi “tanda harapan besar” di wilayah yang dilanda perang.

Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Leo XIV menyerukan perdamaian dunia. (vaticannews)

“Kami sungguh berharap kunjungannya akan membawa angin perdamaian dan menjadi momen pembaruan bagi kita semua, dan bahwa kita akan menyadari bahwa tidak ada jalan bagi umat manusia selain perdamaian melalui dialog, keadilan, dan penghormatan terhadap martabat setiap manusia”, katanya.

Uskup Essayan menekankan baik umat Kristen maupun Muslim Lebanon menantikan kunjungan Paus.

“Mereka ingin, mendengar Paus Leo menyampaikan kata-kata yang tidak lagi kita dengar dari siapa pun kecuali dari seorang pastor, seorang bapa yang menginginkan agar umat manusia bersatu sebagai saudara dan saudari, agar ada bahasa lain selain bahasa perang bagi Lebanon”, jelasnya.

Kristen Maronit

Sekitar sepertiga penduduk Lebanon beragama Kristen, meskipun tidak ada jumlah resmi,  karena belum ada sensus resmi sejak tahun 1932.

Kristen Maronit adalah sekte terbesar dan terkuat dan, berdasarkan konvensi, presiden Lebanon selalu seorang Kristen Maronit.

Israel terus menduduki lima titik strategis di sisi perbatasan Lebanon dan melancarkan serangan udara hampir setiap hari yang katanya bertujuan untuk menghentikan Hizbullah berkumpul kembali.

Hizbullah berada di bawah tekanan domestik dan internasional yang meningkat untuk menyerahkan sisa persenjataannya,  tetapi menolak untuk melakukannya sampai Israel menarik diri dan menghentikan serangannya.

Patriark Bechara Boutros Raï, pemimpin Gereja Maronit Lebanon, mengatakan Lebanon menantikan kunjungan Paus dengan sukacita besar dan harapan baru.

“Kami berharap kunjungan apostolik ke Lebanon ini akan membawa perdamaian dan stabilitas, serta menjadi tanda persatuan bagi seluruh rakyat Lebanon, baik Kristen maupun Muslim, di masa kritis sejarah bangsa kami ini,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Paus terakhir yang mengunjungi Lebanon adalah Paus Benediktus XVI pada bulan September 2012 dalam lawatan luar negeri terakhirnya sebagai Paus. (P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x