PRIORITAS, 7/10/2025 (Batam): Pemerintah Kota (Pemkot) Batam berencana menerapkan mekanisme dapur khusus untuk pelaksanaan Program Makan Bergizi (MBG) di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) seperti Kecamatan Galang, Belakangpadang, dan Bulang.
Ketua Koordinator Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Batam, Defri Frenaldi, mengatakan saat ini baru terdapat satu dapur SPPG yang beroperasi di luar daratan utama, yakni di Kecamatan Belakangpadang.
“Belakangpadang sudah ada satu SPPG yang melayani anak-anak di pulau utama. Namun Galang dan Bulang masih nol,” ujar Defri dalam keterangan resminya di Batam, Selasa (7/10/25).
Untuk memperluas jangkauan layanan ke daerah-daerah tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Satgas MBG Pemkot Batam sedang menyiapkan sistem khusus agar penyaluran makanan bergizi dapat menjangkau seluruh wilayah.
“Mekanisme ini akan mengikuti skema daerah 3T dan melibatkan sekolah-sekolah di pulau kecil lainnya. Rencananya akan dibahas bersama Satgas MBG Pemkot Batam,” jelasnya.
Defri menjelaskan, konsep dapur MBG di daerah 3T akan disesuaikan dengan kondisi geografis dan jumlah penerima manfaat.
“Ukurannya lebih kecil dari dapur konvensional. Biaya sewa bangunan dan peralatan juga dibayarkan di depan untuk jangka waktu empat tahun,” ujarnya.
Skema ini dirancang agar seluruh pelajar di pulau-pulau penyangga dapat menikmati manfaat program MBG secara merata.
Menurut Defri, petunjuk teknis (juknis) program ini masih dalam tahap penyempurnaan oleh pemerintah pusat.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) juga tengah menyusun konsep dapur SPPG khusus pulau kecil untuk mendukung pemerataan gizi di seluruh daerah.
Kepala DKP2KH Kepri, Rika Azmi, menyebut ada 109 pulau kecil di Kepri yang menjadi target pengembangan dapur SPPG, termasuk di Kabupaten Lingga, Natuna, Anambas, Bintan, Karimun, serta Kota Batam dan Tanjungpinang. (P-Jeff K)
No Comments