31.3 C
Jakarta
Saturday, August 23, 2025

    Pasar ekstrem Tomohon jelang hari pengucapan

    Terkait

    PRIORITAS, 23/8/25 (Tomohon): Suasana Pasar Beriman, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (23/8/2025), agak lain dari biasanya.

    Maklum, besoknya adalah Hari Pengucapan Syukur yang di masyarakat Minahasa sudah menjadi tradisi turun-temurun sejak ratusan tahun lalu.

    Biasanya, Pengucapan–begitu suku Minahasa menyebutnya–dirayakan seusai panen sebagai ungkapan syukur atas pemeliharaan Tuhan sejak pembibitan hingga masa menuai.

    Tahun berganti, Pengucapan tak lagi melulu dirayakan masyarakat petani, namun telah meluas hingga warga umum.

    Perayaannya pun sudah digilir per wilayah. Diawali dari kawasan Minahasa Selatan (Minsel) yang lebih populer dengan sebutan ‘Pengucapan Amurang’ (Amurang adalah ibukota kabupaten itu). Lalu bergantian ke Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, Manado dan terakhir Kota Tomohon sebagai penutup.

    Karena, di bulan September, sudah mulai memasuki bulan “ber” yang dipahami mendekati Desember (diambil dari tiga kata terakhir di empat bulan penghujung tahun), masyarakat tak lagi merayakannya dana mulai persiapan untuk hari Natal.

    Kembali ke Pasar Beriman, yang juga memiliki nama lain yakni Pasar Wilken yang mendahuluinya.

    Selain tempat berjualan bapok (bahan pokok) kebutuhan sehari-hari masyarakat; di dalamnya juga terdapat Pasar Ekstrem.

    Jualannya tidak lazim layaknya pasar biasa. Ada babi hutan, tikus hutan atau kawok, anjing, paniki (kelelawar), dan ular patola atau piton yang nama ilmiahnya phytonidae.

    Hewan melata itu kini jadi ‘menu’ baru di kalangan tertentu. Biasanya piton utuh dipasok (adakalanya masih hidup) dari Sulawesi Tengah atau Kalimantan.

    Tak heran jika Pasar Ekstrem selalu ramai dikunjungi. Entah oleh penggemar dagingnya, atau juga para wisatawan, Nusantara maupun mancanegara.

    Maklumlah, kepopuleran Pasar Ekstrem Tomohon ini sudah mendunia, sehingga ada orang yang merasa tak lengkap ke Sulawesi Utara bila belum ke Pasar Ekstrem.

    Sempat menghilang akibat protes dari para pencinta hewan, namun kini ramai lagi. Piton dipajang di etalase-etalase terbuka, bersama hewan tak lazim lainnya.

    Karena itu, sudah kasat mata bila di antara para pembeli, terlihat mereka yang hanya memotret jualan tersebut. Sudah dapat dipastikan bila mereka adalah pengunjung dari luar daerah.

    Warna kulit (sawo matang, kuning langsat, kemerahan) atau bentuk mata (sipit, bulat) dan dialek, akan menjawab dari mana asal mereka.(P-Deky Geruh)

     

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini