PRIORITAS, 2/7/25 (New Delhi): Pabrik kimia farmasi Sigachi di Telangana, India, meledak dahsyat dan terbakar, menyebabkan 42 pekerja tewas. Para korban ditemukan sudah hangus dalam reruntuhan.
Menurut para pejabat setempat, tragedi ini terjadi setelah reaktor pecah, yang diduga memicu ledakan hebat dan kebakaran.
“Ada 146 pekerja terjebak dalam ledakan dan kebakaran hebat itu”, kata petugas pemadam kebakaran Telangana, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari media India, The Hindu, hari Rabu (2/7/25).
Sampai hari Selasa, baru empat korban tewas yang telah teridentifikasi karena tubuh mereka mengalami luka bakar sangat serius.
Tes DNA terpaksa dilakukan terhadap 40 jenazah lain yang hangus dan tak dapat dikenali.
Pabrik kimia itu milik Sigachi Industries Pvt. Ltd. dan terletak di kawasan industri Pashamylaram di distrik Sangareddy.
Rumah Sakit Daerah, Patancheru, cukup kelabakan menerima jenazah korban yang hangus sepanjang malam.
Pihak berwenang di rumah sakit khawatir jumlah korban akan bertambah lagi, karena lebih banyak jenazah yang diperkirakan akan ditemukan.
Lebih 24 jam setelah ledakan mematikan itu, operasi pencarian masih berlangsung, baik di lokasi maupun di daerah sekitarnya untuk mencari 12 orang yang hilang.
Terkejut
Kepala Menteri Telangana, A. Revanth Reddy, bersama dengan rekan-rekan kabinetnya memeriksa lokasi kejadian dan terkejut melihat akibatnya, terutama banyaknya korban tewas.
Dia mengatakan belum pernah sebelumnya menyaksikan tragedi, yang memilukan itu.
Menteri menegaskan akan mengambil tidakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab.
Arahan telah dikeluarkan untuk melakukan inspeksi berkala di semua perusahaan, guna mencegah insiden semacam itu terjadi lagi.
Ia menginstruksikan pejabat untuk segera memberikan pertolongan kepada para korban dan keluarganya.
Menteri Telangana memberikan kompensasi sebesar ₹1 crore kepada keluarga pekerja yang meninggal, dan ₹10 lakh kepada mereka yang terluka.
Diduga ada kelalaian
Pejabat menduga ada kelalaian sehingga ledakan terjadi di Fase 1 pabrik kimia di daerah Pasamailaram itu.
Sejumlah saksi menyebutkan ledakan tersebut disebabkan pecahnya reaktor.
Ledakan dan kebakaran itu dilaporkan terjadi pada unit pengering semprot pabrik, yang digunakan untuk memproses bahan mentah menjadi bubuk halus untuk pembuatan obat-obatan.
Para saksi lain mengatakan mereka mendengar ledakan itu dari jarak beberapa kilometer dari lokasi kejadian.
Hingga hari Rabu, operasi penyelamatan masih berlangsung, dan lokasi kejadian sedang diperiksa para ahli.
Menurut kantor berita PTI, jumlah korban tewas akibat ledakan besar tersebut masih terus ditemukan.
Inspektur Jenderal Polisi (IGP) untuk Multi Zona-II di Telangana, V. Satyanarayana, mengatakan pada saat ledakan tragis itu, 150 orang sedang bekerja di pabrik tersebut.
Dari jumlah tersebut, 110 orang berada di blok tempat kecelakaan itu terjadi.
Karena mayat-mayat itu terbakar parah dan hancur, tim medis khusus telah dikerahkan untuk melakukan tes DNA.
Bantuan PM India
Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyampaikan belasungkawa atas peristiwa tragis tersebut.
“Sedih atas hilangnya nyawa”, katanya dalam unggahan di X.
Modi juga mengumumkan bantuan langsung tunai sebesar INR dua lakh (sekitar $42.335) untuk keluarga terdekat para pekerja yang kehilangan nyawa dalam kebakaran tersebut. Bantuan sebesar INR 50.000 (sekitar $584) untuk yang terluka.
Puing-puing unit farmasi Sigachi Industries yang hancur itu, masih disingkirkan untuk mengetahui apakah ada pekerja lain yang terjebak.
India merupakan rumah bagi beberapa perusahaan farmasi terkemuka di dunia.
Kecelakaan reaktor kimia, sering terjadi di pabrik-pabrik seperti itu, sehingga pihak berwenang perlu menerapkan protokol pegawasan yang ketat.(P-Jeffry W)