PRIORITAS, 9/1/25 (Jakarta): Nilai tukar rupiah dibuka melemah sebesar 0,12 persen ke level Rp16.230 per dolar AS pada Kamis (9/1/25). Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan, pelemahan ini disebabkan oleh rencana Presiden AS terpilih, Donald Trump, untuk mengumumkan status darurat nasional.
Diketahui, untuk memperkuat nilai dolar AS, Trump berencana menaikkan tarif impor melalui deklarasi darurat nasional.
Pada penutupan perdagangan Rabu (8/1/25) kemarin, rupiah melemah 0,42 persen atau turun 68 poin ke level Rp16.210 per dolar. “Indeks dolar AS pagi ini bergerak lebih tinggi di level 109, dibandingkan kemarin 108,63,” kata Ariston, dikutip rri.co.id.
Membaiknya data ekonomi AS
Khabar mengenai deklarasi yang akan diumumkan Trump, menurut Ariston, membuat dolar semakin menguat. Sentimen positif juga diperoleh dolar dari membaiknya data ekonomi AS.
Angka klaim tunjangan pengangguran mingguan di AS tercatat sebanyak 201 ribu, menunjukkan penurunan dibandingkan data sebelumnya dirilis tadi malam.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan data sebelumnya, di mana klaim tunjangan pengangguran mingguan sebelumnya tercatat sebanyak 211 ribu.
“Hari ini rupiah masih berpotensi melemah lagi terhadap dolar AS ke arah Rp16.250. Adapun potensi support di kisaran Rp16.150 per dolar AS,” ucap Ariston menutup analisisnya. (P-Zamir)