PRIORITAS, 20/8/25 (Bintan): Malam itu, laut di sekitar Pulau Terkulai hanya diterangi cahaya bulan. Misran (47), nelayan asal Desa Busung, Seri Kuala Lobam, berangkat melaut seperti biasa. Namun, keesokan harinya, kabar mengejutkan datang, pompong miliknya ditemukan terombang-ambing tanpa awak.
Warga yang menemukan segera melaporkan ke pihak berwenang. Diduga, Misran terjatuh ketika sedang menjaring ikan. Bagi keluarga dan sesama nelayan, kejadian ini terasa begitu berat. Laut yang menjadi sumber penghidupan, sekaligus bisa menghadirkan duka mendalam.
Sejak Selasa (19/8/2025) dini hari, Tim SAR gabungan bergerak cepat. Pencarian dilakukan di dua titik, perairan Pulau Terkulai dan sepanjang pesisir pantai. “Hingga pukul 06.00 WIB korban belum ditemukan,” ujar Sekretaris BPBD Bintan, Agus Ariyadi.
Pangkalan PLP Tanjunguban juga ikut menurunkan armada. “Masih dalam pencarian oleh tim,” kata Kepala PLP, Sugeng Riyono.
Bagi masyarakat pesisir, laut bukan hanya tempat mencari nafkah, tapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik keindahannya, laut menyimpan risiko besar. Pencarian Misran menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan saat melaut, terutama bagi nelayan kecil yang bergantung penuh pada cuaca dan peralatan sederhana.
Kini, harapan besar masih tertuju pada laut: semoga Misran segera ditemukan, agar keluarganya mendapat jawaban dari penantian panjang di tepi pantai. (P-Jeff K)
