28.9 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Negara Eropa dituding picu pembunuhan dua staf Kedubes Israel di AS

    Terkait

    PRIORITAS, 22/5/25 (Tel Aviv): Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, menuduh para pemimpin Eropa melakukan ‘fitnah berdarah‘ yang berujung pada penembakan dua staf Kedutaan Besar Israel di Washington DC, Amerika Serikat.

    Kedutaan Besar Israel di Washington mengungkapkan dua stafnya, Yaron Lischinsky dan Sarah Milgrim tewas ditembak seorang warga Illinois di luar Museum Yahudi kota itu, hari Kamis.

    Tersangka Elias Rodriguez (30 tahun), asal Chicago, Illinois, yang sudah ditangkap, diduga termakan propaganda antisemit. Ketika diringkus dan hendak diseret petugas tersangka berteriak, ā€œBebaskan, bebaskan Palestinaā€.

    Menurut Menteri Gideon Sa’ar pernyataan-pernyataan sejumlah pemimpin negara Eropa secara otomatis memicu antisemit terhadap orang Israel.

    ā€œAda hubungan langsung antara mereka yang menentang tindakan Israel di Gaza dengan fitnah berdarah dan pembunuhan staf Kedubes Israel di Washington DCā€, tegas Gideon Sa’ar dalam pernyataannya di Tel Aviv, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews, hari Kamis (22/5/25).

    “Hasutan ini juga dilakukan oleh para pemimpin dan pejabat berbagai negara, serta organisasi internasional, terutama dari Eropa,” tambahnya.

    Ancaman pemimpin Eropa

    Sebelumnya para pemimpin Eropa seperti Perdana Menteri Inggris, Prancis, dan Kanada telah mengancam akan mengambil tindakan terhadap Israel, jika negara itu melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza.

    Ketiganya juga Ā mendesak Israel segera mengizinkan bantuan pangan untuk memasuki wilayah itu, jika tidak, Ā mereka akan memberikan sanksi keras ke Israel.

    Pernyataan mereka, kata Menteri Luar Negeri Israel, ikut mendorong orang-orang radikal semakin mendapat spirit.

    Ia menyebut, kata-kata seperti fitnah darah modern, dugaan genosida, dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembunuhan bayi, semua itu membuka jalan bagi pembunuhan terhadap pasangan muda Israel di Washington.

    ā€œHentikan tuduhan palsu Anda. Inilah yang terjadi ketika para pemimpin dunia percaya kepada propaganda teroris Palestinaā€, tegasnya.

    Ia menghimbau kepada para pemimpin dan pejabat dunia ini, untuk menghentikan pernyataan yang menentang Israel.

    Seharusnya, kata dia, mereka perkuat Israel dalam pertempuran melawan poros kejahatan di Timur Tengah.

    Memperkuat teroris

    Menteri diaspora Israel, Amichai Chikli, malah menuduh para pemimpin Inggris, Prancis, dan Kanada memperkuat kekuatan teroris.

    Dalam sebuah posting di X, Chikli mengatakan dia “terkejut dan patah hati” adanya pembunuhan di Washington. Dia mengatakan mereka yang “mendukung kebencian ini – baik melalui upaya menenangkan, standar ganda, atau diam, harus dimintai pertanggungjawaban.

    “Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney, dengan berbagai cara, telah memperkuat kekuatan teror melalui kegagalan mereka dalam menetapkan garis merah moral,” imbuhnya.

    Sangat berduka

    Kedutaan Besar Israel di Washington mengungkapkan sangat berduka ketika dua stafnya, Yaron Lischinsky dan Sarah Milgrim tewas ditembak.

    “Yaron dan Sarah adalah teman dan kolega kami. Mereka berada di masa keemasan,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.

    Mereka berdua baru akan bertunangan karena sudah membeli cincin. Rencana Yaron dan Sarah akan menikah di Yerusalem. Namun sayangnya peristiwa tragis menimpa mereka.

    Yaron Lischinsky, yang bukan penganut agama Yahudi, berimigrasi ke Israel dari negara asalnya, Jerman, saat berusia 16 tahun dan menetap di Yerusalem.

    Menurut laman LinkedIn miliknya, ia menjabat sebagai asisten di departemen kebijakan kedutaan dan bertanggung jawab untuk memantau tren dan peristiwa di Timur Tengah dan Afrika Utara.

    Sedangkan Sarah Milgrim adalah warga negara Amerika Serikat dan bekerja di departemen diplomasi publik Kedutaan dan berhubungan dengan masyarakat setempat.

    Sebelum ditugaskan di Washington, ia pernah bekerja untuk organisasi Tech2Peace, tempat ia meneliti proses perdamaian dengan penekanan pada akar konflik Israel-Palestina. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini