Nadiem Makarim jadi tersangka dugaan korupsi, jejak ayahnya tersingkap

PRIORITAS, 5/9/25 (Jakarta): Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek periode 2019-2022 dengan nilai Rp 1,98 triliun.

Langkah hukum ini menyita perhatian publik karena Nadiem sebelumnya dikenal sebagai pendiri aplikasi transportasi daring Gojek. Masuknya Nadiem ke Kabinet Indonesia Maju jilid II di bawah Presiden Joko Widodo juga sempat mengejutkan banyak pihak.

Penyematan sebutan “Mas Menteri” kepada Nadiem kala itu menandai kiprah barunya di dunia pemerintahan. Namun, tak banyak yang tahu bahwa ayahnya, Nono Anwar Makarim, sudah lama berkiprah dalam politik dan hukum Indonesia.

Nono pernah duduk di kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) pada 1967 hingga 1971. Ia juga dikenal sebagai salah satu aktivis 1966 yang ikut menuntut turunnya Presiden Soekarno.

Selain itu, Nono menekuni dunia hukum sejak muda. Lulus Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1973, ia melanjutkan pendidikan ke Harvard Law School, Amerika Serikat. Pada 1975, Nono meraih gelar master hukum (LLM).