26.2 C
Jakarta
Friday, April 11, 2025

Militer Israel kian tangguh, Jerman setujui ekspor senjata tambahan

Terkait

PRIORITAS, 25/12/24 (Berlin): Angkatan Perang Israel bakal semakin tangguh lagi. Ini setelah Jerman telah menyetujui ekspor senjata tambahan ke Israel senilai lebih dari 30 juta euro (setara 31,2 juta dolar AS atau sekitar Rp505,88 miliar) dalam beberapa pekan terakhir, menurut laporan media Der Spiegel pada Selasa (24/12/24), yang dikutip Beritaprioritas.com, Rabu (25/12/24).

Sebenarnya, secara keseluruhan Jerman telah memberikan lampu hijau untuk ekspor senjata ke Israel dengan nilai total lebih dari 160 juta euro (sekitar Rp2,7 triliun) sepanjang tahun ini, meskipun mendapat peningkatan kritik internasional dari kelompok hak asasi manusia yang menyebut tindakan Israel di Jalur Gaza sebagai genosida.

Sebagaimana dilansir Der Spiegel, data terbaru tentang ekspor senjata itu dirilis Kementerian Ekonomi setelah adanya pertanyaan dari pihak legislatif.

Akan tetapi, kendati pemerintah Jerman telah memenuhi banyak permintaan senjata dari Israel, mereka berkilah, tidak ada barang yang diklasifikasikan sebagai senjata perang, seperti amunisi artileri atau tank, yang dikirimkan.

Masih berdasarkan laporan Der Spiegel, pemerintah Tel Aviv secara khusus meminta senjata perang setelah serangan Hamas pada Oktober 2023. Namun, hingga kini Berlin belum memberikan persetujuan.

Disebutkan, pengiriman Jerman mencakup transmisi untuk tank Merkava Israel yang dibuat di Jerman setelah Berlin menyetujui pengiriman tersebut pada musim panas.

Sementara itu, pengiriman senjata yang berpotensi digunakan di Gaza dihentikan pada Maret setelah Nikaragua mengajukan kasus terhadap Jerman di Mahkamah Internasional (ICJ), menuduh Jerman terlibat dalam “genosida” di Gaza.

Telah lama jadi sekutu

Diketahui, Jerman telah lama menjadi sekutu utama Israel, dengan Kanselir Olaf Scholz sering menekankan tanggung jawab khusus Jerman untuk keamanan Israel karena masa lalu negara tersebut di era Nazi.

Tetapi, para kritikus berpendapat, dukungan tanpa syarat Jerman terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merusak kredibilitas internasionalnya dan semakin mengisolasi Berlin di panggung global.

Dilaporkan, sejak Israel memulai kampanye militer terhadap Hamas di Gaza pada Oktober tahun lalu, lebih dari 45.300 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas, sementara lebih dari 105.000 lainnya terluka. Tetapi, serangan balasan Israel ini terjadi menyusul serbuan Hamas sendiri ke Tel Aviv 7 Oktober 2023 yang menewaskan serta menculik banyak warga sipil. (P-jr)

- Advertisement -spot_img

Viral

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Headline News

- Advertisement -spot_img

Terkini