PRIORITAS, 13/1/25 (Jakarta): Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, menyatakan bahwa gencatan senjata merupakan langkah awal yang penting dalam upaya penyelesaian konflik antara Rusia dan Ukraina.
Menurutnya, penghentian sementara permusuhan dapat menjadi pintu masuk bagi dialog yang lebih konstruktif untuk mencapai perdamaian jangka panjang.
Waltz menekankan pentingnya keterlibatan komunitas internasional dalam mendorong kedua belah pihak untuk membuka jalur diplomasi. Ia juga menyoroti perlunya komitmen bersama untuk memastikan stabilitas kawasan dan mengurangi dampak krisis yang meluas, baik dari segi kemanusiaan maupun ekonomi.
Dalam pandangannya, selain gencatan senjata, dukungan global terhadap Ukraina harus tetap berlanjut, baik melalui bantuan kemanusiaan maupun diplomatik, demi mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan.
Dalam wawancararanya dengan ABC, Minggu (12/1/25) Mike Waltz menyebut Presiden AS terpilih Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin diagendakan akan melakukan pembicaraan dalam beberapa hari atau beberapa pekan ke depan.
Belum ada kepastian tentang kapan pembicaraan itu akan dilakukan, tetapi Waltz mengatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan. “Jadi itu akan menjadi langkah yang akan kami ambil dan kami akan melanjutkannya dari sana,” kata dia.
“Dan salah satu hal yang akan kami bahas dengan Ukraina adalah masalah personel yang sangat serius,” sambungnya.
Menurut Waltz, Trump mengakui bahwa ide untuk merebut kembali wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia tidak realistis, dan pihak lain juga mulai memahami hal itu.
Waltz juga mengatakan bahwa gencatan senjata akan menjadi “langkah pertama yang sangat positif” bagi Rusia dan Ukraina, yang akan mengarah pada penyelesaian konflik lewat negosiasi.
“Semua orang tahu bahwa ini harus berakhir dengan cara diplomatik,” kata dia. “Cuma menurut saya, tidak realistis untuk mengatakan kita akan mengusir semua warga Rusia dari tanah Ukraina.”
“Bahkan soal Krimea, Presiden Trump telah mengakui fakta itu. Dan saya pikir ini adalah langkah besar ke depan bahwa seluruh dunia mengakui fakta itu,” kata Waltz dikuti Antara.
Pada Juni 2024, Putin meminta sejumlah syarat untuk mengakhiri perang di Ukraina, termasuk penarikan pasukan Ukraina dari wilayah baru Rusia dan jaminan bahwa Ukraina akan membatalkan rencana untuk bergabung dengan NATO.
Putin juga menyebutkan pencabutan sanksi terhadap Rusia sebagai salah satu syaratnya.
Setelah pasukan Ukraina menyerang wilayah Kursk pada Agustus, Putin menyebut kemungkinan negosiasi sebagai hal yang mustahil.
Penasihat Kremlin, Yuri Ushakov, mengatakan bahwa usulan perdamaian Rusia belum dibatalkan, tetapi Rusia enggan bernegosiasi dengan Ukraina pada saat ini.(P/bwl)