Merespon kasus keracunan MBG, YLKI: BGN perlu lakukan evaluasi menyeluruh dari hulu ke hilir

PRIORITAS, 25/9/25 (Jakarta): Merespon kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terus-menerus terjadi belakangan ini, Yayasan Lembaga Konsumen Indoinesia (YLKI) menekankan pentingnya Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi menyeluruh dengan melakukan perombakan sistem dari hulu ke hilir.

Hal itu dikemukakan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Niti Emiliana, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (25/9/25). Ia menegaskan, YLKI mendorong perombakan sistem secara menyeluruh dari hulu hingga hilir serta audit standar dapur, juga standar makanan dalam MBG. “Pemerintah wajib hadir dan bertanggung jawab terhadap setiap kasus atau kerugian yang dialami oleh penerima manfaat,” ujarnya.

Read Also

Sesdirjen Dikti Ristek, penetapan UKT mengacu pada aturan resmi Kemendikbudristek

19 May 2024

Niti Emiliana menekankan pentingnya Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi menyeluruh dan mengedepankan keamanan pangan dalam MBG yang memenuhi prinsip keamanan, kesehatan dan keselamatan bagi konsumen.

Ia menambahkan, YLKI juga mendesak perlu ada pelatihan, standar, dan jaminan kebersihan (hygiene) sanitasi sarana prasarana dapur, termasuk kehalalan food tray (ompreng) harus bisa dijamin. “Jika terbukti ompreng tersebut tidak terjamin kehalalannya, maka perlu ada penarikan dan penggantian alternatif untuk ompreng,” ucapnya.

“Pemerintah juga harus membuka ruang pengaduan masyarakat terhadap Program MBG, sehingga aduan masyarakat bisa menjadi koreksi kebijakan MBG ke masyarakat,” katanya lagi.

Read Also

Ribuan masyarakat termasuk disabilitas hadiri ‘open house’ Prabowo di Istana

31 Mar 2025

Seiring dengan desakan YLKI, hari ini Kamis (25/9/25) BGN dikabarkan berencana membuka kanal aduan. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menyatakan pihaknya akan membuka kanal aduan berupa nomor hotline atau WhatsApp yang dapat diakses seluruh masyarakat.

Dikatakannya, BGN minta masyarakat juga turut berpartisipasi untuk membantu kami mengawasi, agar pihaknya langsung ambil tindakan. “Supaya enggak terjadi yang seperti ini (keracunan). Kami sedang siapkan beberapa nomor hotline-nya, Insyaallah semoga besok bisa kita umumkan,” kata Nanik, seperti dilansir dari Antara. (P-ht)