PRIORITAS, 27/4/25 (Jakarta): Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) secara nasional saat ini mencapai 3,18 juta ton, jumlah tertinggi dalam 23 tahun terakhir di Indonesia.
“Capaian kita saat ini, khususnya stok, itu 3.180.000 ton per hari ini. Itu tertinggi selama 23 tahun, bahkan bisa jadi itu selama (Indonesia) merdeka,” kata Mentan ditemui di sela Rapat Koordinasi Nasional bersama 37 ribu Penyuluh Pertanian secara daring dan luring di Jakarta, Sabtu (27/4/25).
Amran menyampaikan, capaian stok beras di gudang Perum Bulog saat ini merupakan hasil kerja keras bersama seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian nasional.
Sebagai bentuk apresiasi, Amran mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, mulai dari kepala dinas, penyuluh pertanian lapangan (PPL), jajaran TNI-Polri, hingga BUMN seperti Bulog dan Pupuk Indonesia yang telah memberikan dukungan dalam mencapai target tersebut.
Lonjakan sebesar 50-62 persen
Selain membahas stok, Mentan juga mengungkapkan, produksi beras nasional mengalami lonjakan sebesar 50–62 persen pada periode Januari hingga April tahun ini, berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Peningkatan produksi beras tersebut dinilai merupakan hasil dari kebijakan besar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menerbitkan Inpres dan Perpres untuk mempercepat peningkatan produksi pertanian nasional.
Melalui kebijakan tersebut, Presiden memperluas alokasi pupuk, menyederhanakan regulasi, dan mempercepat distribusi sarana produksi, yang secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan hasil panen serta penguatan ketahanan pangan nasional.
“Ini berkat kerja keras kita atas perintah gagasan besar oleh Bapak Presiden Republik Indonesia. Beliau luar biasa, menerbitkan Inpres dengan Perpres di saat kepemimpinan 100 hari. Ini mempermudah petani kita untuk mengakses sarana produksi, khususnya pupuk,” kata Mentan.
Peningkatan produksi beras
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada penyuluh pertanian lapangan, kepala dinas, dan seluruh pihak terkait di seluruh Indonesia atas kekompakan dan soliditas mereka yang mendorong peningkatan produksi beras secara signifikan.
Mentan menyebut, capaian tersebut menjadi kebanggaan karena Indonesia justru surplus beras saat beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Filipina dan Jepang mengalami kesulitan pangan dan lonjakan harga.
“Di saat ini kita surplus (beras), di saat negara sahabat, negara tetangga Malaysia, Filipina dan Jepang kesulitan pangan. Itu kebanggaan kita,” tutur Mentan. (P-*r/Zamir A)