PRIORITAS, 20/5/25 (Jakarta): Informasi yang diterima oleh redaksi Beritaprioritas.com pada Selasa (20/5/25), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, berkat kolaborasi antara pemerintah dan Perum Bulog, stok beras nasional kini mencapai 3,8 juta ton. Capaian ini menandai kemajuan signifikan menuju kemandirian dan keberlanjutan swasembada beras di Indonesia.
Ia menambahkan, per tanggal 18 Mei 2025 pukul 17.11 WIB, cadangan beras pemerintah (CBP) berhasil mencapai 3,8 juta ton, semakin mendekati target strategis sebesar empat juta ton, yang menjadi tonggak penting dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
“Langkah kolaboratif yang terstruktur dan berkelanjutan antara pemerintah dan Bulog menjadi bukti nyata bahwa swasembada beras bukan lagi sekadar mimpi, tetapi sebuah realitas yang semakin dekat untuk diwujudkan,” ucap Mentan dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Senin (19/5/25).
Menteri Pertanian menyampaikan apresiasi atas inisiatif proaktif Perum Bulog yang turun langsung ke lapangan untuk menyerap hasil panen petani di berbagai wilayah. Upaya ini tidak hanya memastikan penyerapan panen secara optimal, tetapi juga turut menjaga kestabilan harga di tingkat petani.
Langkah strategis dan agresif yang dijalankan Bulog dinilai berhasil memperkuat cadangan beras pemerintah sekaligus menstabilkan harga gabah di kalangan petani.
“Sinergi seperti inilah yang kita harapkan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” imbuh Amran.
Naik sebesar 11,17 persen
Ia mengungkapkan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada semester pertama tahun 2025 diperkirakan mencapai 18,76 juta ton, atau naik sebesar 11,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini merupakan hasil dari keberhasilan berbagai program pemerintah, seperti perluasan lahan tanam, pemberian subsidi pupuk berkualitas dengan harga yang terjangkau, serta distribusi alat dan mesin pertanian secara luas.
Pemerintah turut memperkuat sektor pertanian dengan menerapkan kebijakan pembatasan impor, yang bertujuan melindungi hasil panen petani dalam negeri sekaligus meningkatkan ketahanan produksi nasional. (P-*r/Zamir A)