28 C
Jakarta
Wednesday, August 27, 2025

    Mensos kunjungi rumah calon siswa Sekolah Rakyat di Pasuruan

    Terkait

    PRIORITAS, 14/5/25 (Pasuruan): Program Sekolah Rakyat dipastikan akan dimulai pada tahun 2025 ini. “Sekolah Rakyat ini diprioritaskan bagi siswa dari keluarga miskin maupun miskin ekstrem,” kata Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, dalam keterangannya saat melakukan kunjungan kerja di Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (14/5/25).

    Di Pasuruan, Mensos mengunjungi rumah salah satu calon siswa Sekolah Rakyat, melihat sekolah yang bakal dijadikan Sekolah Rakyat, dan berdiskusi dengan Bupati serta Walikota Pasuruan.

    Kepada pers Mensos menjelaskan, Sekolah Rakyat akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi peserta didik yang masuk dalam kategori Desil 1 dan Desil 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

    Disebutkan, pada program tersebut nantinya para siswa tidak akan melalui tes akademik demi membuka akses bagi masyarakat yang tidak mampu bersekolah.

    Mensos Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul menekankan, pemilihan siswa akan dimulai melalui proses verifikasi mulai dari survei, wawancara orang tua calon siswa, hingga cek kesehatan demi memastikan siswa yang diterima memenuhi syarat.

    Tak hanya itu, Gus Ipul menyatakan program Sekolah Rakyat tersebut merupakan program pemerintah pusat yang berasal dari dana APBN sehingga pemerintah daerah hanya perlu menyiapkan bangunan baik bangunan yang sudah tersedia maupun bangunan baru sesuai ketentuan.

    Kunjungi rumah calon siswa

    Dilansir dari laman resmi Kementerian Sosial RI, kemensos.go.id, dalam kunjungan di Pasuruan, Rabu (14/5/25), Mensos Saifullah Yusuf mengunjungi rumah seorang calon siswa Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan bernama Ahmad Ardiansyah. Keluarga Ardi termasuk dalam desil satu atau keluarga miskin ekstrem.

    Orangtua Ardi bekerja serabutan sebagai pemulung dan penjaga toilet komunal di Mandaranrejo, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan dengan penghasilan sekitar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per hari.

    “Yang kita lihat secara khusus adalah putra yang usianya itu kelas 6 SD sekitar usia 12 tahun lah, yang akan lulus tahun ini yang menjadi calon salah satu siswa Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul usai berbincang dengan Ardi dan orangtuanya.

    Gus Ipul menekankan, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pembentukan Sekolah Rakyat ini bagi masyarakat yang berada di desil satu, yakni miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sehingga mereka memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan dengan baik dan layak.

    “Presiden ingin mereka yang berpotensi untuk tidak melanjutkan sekolah. Mungkin juga putus sekolah, itu mendapatkan perhatian, mendapatkan akses yang lebih luas untuk bisa sekolah, salah satunya melalui Sekolah Rakyat,” jelas Gus Ipul.

    Dalam kesempatan ini, ibunda Ardi, Siti Aminah, mengungkapkan, awalnya mendapat informasi dari Ketua RT setempat bahwa anaknya memiliki kesempatan untuk menjadi calon siswa di Sekolah Rakyat.

    Dia kemudian bertanya kepada sang anak apakah bersedia atau tidak melanjutkan pendidikan jenjang SMP di Sekolah Rakyat Kota Pasuruan yang akan dibuka pada tahun ini. Siti menyebut, Ardi langsung menerima tawaran itu. “Mau. Anaknya ditanyain, langsung mau,” ungkap Siti.

    Sementara itu, Ardi mengaku tertarik masuk Sekolah Rakyat karena ingin mondok atau hidup mandiri di asrama. Adapun sekolah rakyat memang mengusung konsep boarding school atau sekolah asrama.

    Bocah yang bercita-cita menjadi tentara itu pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Mensos Gus Ipul atas pembentukan Sekolah Rakyat. Sebab, langkah ini membantunya dalam meraih pendidikan yang lebih tinggi. “Terima kasih Pak Presiden, terima kasih Pak Menteri, saya bisa sekolah lagi,” ujar Ardi dengan tangis haru.

    Dilakukan 2 tahap

    Dalam kunjungan di Pasuruan, Jawa Timur, Mensos Saifullah Yusuf  (kiri) juga mendatangi salah satu calon lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan, yakni UPT SDN Kandangsapi 1. (Kemensos)

    Setelah mengunjungi kediaman Ardi, Gus Ipul melanjutkan perjalanan menuju salah satu calon lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan, yakni UPT SDN Kandangsapi 1. Dia meninjau sekolah tersebut sekitar 10 menit dan sempat menyapa para murid kelas 5 SD di salah satu ruangan.

    Kemudian, Gus Ipul juga meninjau calon lokasi Sekolah Rakyat di Kabupaten Pasuruan yang menggunakan lahan dan bangunan bekas Kantor Bupati Pasuruan. “Ini salah satu titik yang akan dimulai penyelenggaraan (Sekolah Rakyat) tahun (ajaran) depan menggunakan kantor eks Bupati Pasuruan, yang sekarang pindah ke Bangil ya,” terangnya.

    Gus Ipul menjelaskan, saat ini proses renovasi sedang dilakukan di atas lahan seluas delapan hektare lebih tersebut. Nantinya, di lokasi ini akan menerima enam rombongan belajar (rombel) berkapasitas 150 siswa dan dimulai dari jenjang pendidikan SMP dan SMA.

    Bupati Pasuruan, Rusdi Sutedjo mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Sosial untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat pada tahap pertama. Menurut dia, antusias masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di Sekolah Rakyat cukup besar. “Kuota dari 150 (siswa), yang daftar ke tempat kita kemarin (sampai) 450,” ungkap Rusdi.

    Saat ini, pembangunan Sekolah Rakyat dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup 53 titik di seluruh Indonesia dengan kapasitas sekitar 4.000 siswa.

    Program ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mencegah putus sekolah di kalangan keluarga miskin ekstrem. Dengan pendekatan boarding school, anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung masa depan mereka. (P-ht)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini