PRIORITAS, 19/6/25 (St. Petersburg): Pemerintah RI menyatakan sikap G7 terhadap Iran berpotensi memperparah ketegangan di Timur Tengah. Pernyataan itu keluar menyusul eskalasi konflik Iran-Israel yang semakin terbuka.
“Kita sama sekali tidak mengharapkan situasi ini, justru akan memperburuk situasi. Kita tidak tahu kalau sudah begini nanti berhentinya di mana. Begitu ada perang yang dimulai, kita tidak tahu kapan dan bagaimana berhentinya,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono saat memberi keterangan di hotel tempat Presiden Prabowo Subianto menginap di St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6/25) malam waktu setempat.
Sugiono mengomentari hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang menolak kepemilikan senjata nuklir oleh Iran. G7 juga menyatakan dukungan terbuka terhadap hak Israel untuk membela diri.
Ketegangan meningkat setelah Iran meluncurkan rudal balistik ke Tel Aviv sebagai balasan atas serangan udara Israel yang menewaskan enam ilmuwan nuklir Iran. Serangan itu menjadi titik balik baru dalam konflik yang makin membesar.
Konflik kian memburuk
Melanjutkan pernyataan sebelumnya, Sugiono menyampaikan keprihatinan terhadap dampak langsung yang dialami warga sipil. Ia menekankan pentingnya menghormati hak setiap individu untuk bertahan hidup.
“Masyarakat yang terdampak atau tertimpa dari serangan yang dilakukan, ini kan manusia juga yang memiliki hak untuk hidup, punya hak untuk mempertahankan diri,” ucap Menlu Sugiono menanggapi kondisi sipil di wilayah konflik, seperti dikutip Antara, Kamis (19/6/25).
Menurutnya, komunitas internasional jangan abai terhadap keselamatan masyarakat sipil, apa pun latar belakang politik konflik yang berlangsung. Selain itu, Sugiono mendesak agar semua pihak mengedepankan jalan diplomasi demi mencegah konflik meluas ke kawasan lain.
Negara-negara G7 dalam pernyataan resmi menekankan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri. Namun di saat bersamaan, mereka juga menyerukan perlindungan terhadap warga sipil dan mendesak deeskalasi.
Tawarkan solusi damai
Sebagai tindak lanjut, Sugiono menegaskan kesiapan RI untuk ikut serta dalam upaya perdamaian di kawasan. Menurutnya, posisi Indonesia tetap netral dan berkomitmen pada solusi damai.
“Indonesia selalu dalam posisi siap memberikan kontribusi apa pun dalam rangka terciptanya perdamaian,” ujar Sugiono di hadapan wartawan.
Ia menyebut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI sudah menyiapkan langkah antisipasi, termasuk kemungkinan evakuasi WNI dari Iran lewat jalur darat.
Langkah tersebut sejalan dengan strategi pemerintah dalam mengedepankan keselamatan warga negara serta partisipasi aktif dalam misi kemanusiaan internasional.
Situasi di Timur Tengah masih berkembang. Pemerintah Indonesia terus memantau dinamika konflik melalui kerja sama diplomatik dan laporan intelijen di kawasan. (P-Khalied Malvino)
