29.1 C
Jakarta
Monday, March 10, 2025

    Meningkat jumlah korban akibat jet Korea Selatan salah bom desa

    Terkait

    PRIORITAS, 7/3/25 (Seoul): Jumlah korban akibat jet tempur Korea Selatan salah menjatuhkan bom ke sebuah desa Nogok-ri di Pocheon bertambah menjadi 29 orang terluka, termasuk 15 warga sipil.

    Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) dalam penjelasan kepada wartawan Jumat sore (7/3/25),  mengatakan hingga Jumat ini, 15 warga sipil dan 14 anggota militer terluka akibat pengeboman tersebut.

    “Termasuk enam warga negara asing, naik dari 15 orang yang tercatat pada hari sebelumnya. Dari jumlah tersebut, dua warga sipil Korea Selatan mengalami luka serius”, kata Kim Seon-ho dari Kementerian Pertahanan Korsel, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Yonhap News Agency, hari Jumat (7/3/24).

    Pada hari Kamis (6/3/25), dua jet tempur Korea Selatan KF-16 salah sasaran dengan menjatuhkan delapan bom MK-82 ke sebuah desa di Pocheon, sekitar 40 kilometer di utara Seoul, mengakibatkan desa tersebut hancur berantakan dan puluhan warga mengalami luka-luka.

    Dua jet tempur ini sedang dalam latihan tembak bersama pasukan Amerika Serikat (AS). Akibatnya pasukan  AS langsung menghentikan aktivitas personilnya dalam latihan saat itu. Sortie penerbangan jet tempur kedua negara juga dihentikan.

    Menurut Kementerian Pertahanan, ada enam warga negara asing yang terluka,  termasuk empat warga negara Thailand, satu warga negara Nepal, dan satu warga negara Myanmar.

    “Saat ini, tujuh warga sipil, termasuk satu warga Thailand dan satu warga Myanmar, serta dua tentara sedang menerima perawatan di rumah sakit”, ungkap Kementerian Pertahanan.

    Beberapa tentara terluka setelah tiga bom justru jatuh di dalam pangkalan Angkatan Darat di dekatnya. Kementerian juga telah membentuk komite ad hoc untuk mendukung upaya pemulihan di desa Nogok-ri yang dibom.

    Militer Korsel dinilai lambat respon

    Penjabat Menteri Pertahanan Kim Seon-ho meminta maaf atas kecelakaan tersebut dan berjanji akan melakukan upaya maksimal untuk memulihkan properti yang rusak dan memberikan kompensasi kepada warga yang menjadi korban.

    “Melalui investigasi menyeluruh, (kami) akan menentukan penyebab kecelakaan dengan jelas dan akan mengambil tindakan yang diperlukan secara menyeluruh untuk mencegah kecelakaan seperti itu,” katanya.

    Angkatan Udara Korsel dan pasukan Amerika Serikat (USFK) langsung menghentikan penerbangan semua pesawat tempur setelah pengeboman desa ini.

    Militer Korsel juga menghadapi kritik dari rakyat atas responsnya yang relatif lambat terhadap pemboman tersebut.

    Justru petugas pemadam kebakaran yang lebih dulu menanggapi pengeboman tersebut, setelah menerima laporan satu menit setelah kejadian. Sebaliknya Kepala Staf Gabungan baru menerima laporan pertama tentang insiden tersebut sekitar 20 menit kemudian.

    Pejabat Angkatan Udara, mengutip penyelidikan awal, ada dugaan kesalahan pilot menjadi penyebab pengeboman tidak disengaja tersebut, karena salah satu pilot jet salah memasukkan koordinat target sebelum lepas landas.

    Pejabat lokal dan militer telah menurunkan satuan tugas gabungan pada hari Jumat untuk memeriksa kerusakan properti dan kondisi keselamatan setelah pengeboman tidak disengaja ini

    Sekitar 100 orang dari pemerintah kota Pocheon dan militer mulai memeriksa kerusakan properti di kota itu. Data awal terdapat 58 rumah, gereja dan panti jompo hancur atau rusak.

    Inspeksi keselamatan dipimpin pejabat dari pemerintah provinsi Gyeonggi dan kementerian pertahanan, yang akan memeriksa instalasi listrik, peralatan gas, dan bangunan untuk menentukan apakah aman untuk kembali ditinggali warga. (P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini