PRIORITAS, 17/6/25 (Oklahoma): Selangkah lagi Oklahoma City Thunder memuluskan sejarah dengan meraih juara NBA pertama mereka usai menaklukkan Indiana Pacers di gim ke-lima Final NBA 2025.
Berlaga di kandang sendiri, Thunder mencatat kemenangan meyakinkan 120-109 atas Pacers di gim kelima dari tujuh gim yang harus dimainkan di laga Final NBA 2025, Selasa (17/6/25) Wib.
Thunder kini unggul 3-2 dalam format best-of-seven dan hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk mengunci gelar juara NBA. Gim 6 akan berlangsung di markas Pacers, Indianapolis. Menariknya, tempat ini bisa menjadi arena penutup sempurna menuju sejarah baru Thunder.
Sempat unggul 18 poin
Kemenangan Thunder ini tidak diraih dengan mudah. Thunder sempat unggul 18 poin, namun tekanan Pacers membuat selisih itu menyusut menjadi hanya dua angka ketika waktu tersisa delapan menit lebih.
Meski begitu, ketenangan para pemain muda Thunder tetap terjaga. Shai Gilgeous-Alexander kembali menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin lapangan dengan mencetak 31 poin dan 10 assist.
Sementara Jalen Williams mencuri perhatian lewat performa luar biasa dengan torehan 40 poin, tertinggi sepanjang karier playoff-nya. Williams juga menjadi motor serangan balik yang memanfaatkan 23 turnover Indiana menjadi 32 poin yang sangat krusial.
Pelatih Thunder Mark Daigneault juga layak mendapat pujian atas keputusannya memainkan Isaiah Hartenstein sebagai starter untuk kedua kalinya di Final. Meski hanya bermain selama 21 menit, kontribusinya begitu terasa. Ia mencatat delapan rebound (termasuk enam offensive rebound), empat assist, satu steal, dan satu blok.
Kehadirannya membantu menjaga ritme permainan, terutama saat Gilgeous-Alexander ditekan habis-habisan oleh pertahanan Indiana. Sementara itu, kondisi fisik Tyrese Haliburton menjadi sorotan. Bintang Pacers itu terlihat belum pulih sepenuhnya dari cedera betis yang dideritanya setelah gim kedua.
Ia sempat terjatuh di awal kuarter pertama dan kembali ke ruang ganti sebelum tampil lagi seperti dikutip Beritasatu.com. Meskipun tetap bermain selama 34 menit, performanya tidak maksimal dengan hanya mencetak empat poin. Hal ini jelas berdampak pada efektivitas serangan Indiana.(P-wr)