PRIORITAS, 2/1/25 (Jakarta): Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada 2024 sebesar 1,57 persen.
Ini merupakan inflasi terendah sejak BPS pertama kali melakukan penghitungan inflasi. Sebelumnya, inflasi terendah pernah tercatat pada 2020 sebesar 1,68 persen.
Inflasi pada 2024 ini mencapai titik terendah karena sejumlah faktor. Namun, penyebab utamanya karena melandainya harga pangan pokok setelah sebelumnya mengalami kenaikan yang tinggi pada 2022 dan 2023.
“Inflasi 2024 ini adalah yang terendah selama ini, atau sejak dilakukannya penghitungan inflasi oleh BPS,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Kamis (2/1/25).
Sementara itu, inflasi Indonesia secara bulanan naik mencapai 0,44 persen pada Desember 2024. Peningkatan inflasi ini didorong oleh kenaikan permintaan barang dan jasa menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Pudji menyampaikan, inflasi bulanan pada Desember 2024 utamanya didorong oleh inflasi komponen bergejolak. Untuk komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17 persen dengan andil inflasi sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen inti adalah minyak goreng, emas perhiasan, dan kopi bubuk.
Seperti dilansir dari Beritasatu.com, untuk komponen diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,03 persen dan tidak memberikan andil inflasi yang signifikan. Sedangkan komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,04 persen dengan andil inflasi sebesar 0,33 persen.(P-wr)