PRIORITAS, 10/8/25 (Washington): Meta mengguncang dunia teknologi dengan manuver miliaran dolar AS. CEO Meta, Mark Zuckerberg merekrut peneliti AI muda Matt Deitke (24), lewat tawaran gaji fantastis USD250 juta (setara Rp4 triliun) untuk mengamankan talenta langka di tengah persaingan global.
Kesepakatan ini tercapai setelah Deitke menolak tawaran awal USD125 juta atau sekitar Rp2 triliun. Pertemuan langsung dengan Zuckerberg membuat tawaran itu naik dua kali lipat.
Deitke dikenal sebagai ahli AI multimodal, teknologi yang memproses gambar, suara, dan teks sekaligus. Ia pernah memimpin proyek chatbot “Molmo” di Allen Institute for AI dan mendirikan startup Vercept.
Startup itu meraih pendanaan USD16,5 juta dari investor, termasuk mantan CEO Google Eric Schmidt. Namanya melambung setelah mendapat penghargaan Outstanding Paper Award di konferensi NeurIPS 2022.
Meta sudah menggelontorkan lebih dari USD1 miliar untuk merekrut peneliti top di Superintelligence Labs. Perusahaan ini juga berhasil merekrut Ruoming Pang, eks kepala tim AI Apple, dengan kompensasi lebih dari USD200 juta. Zuckerberg menegaskan strategi ini untuk menguasai persaingan teknologi global.
“Jika kamu menghabiskan ratusan miliar dolar untuk membangun klaster komputasi, maka masuk akal untuk melakukan apa pun demi mendapatkan 50 atau 70 peneliti terbaik di dunia,” ujarnya.
Belanja modal Meta pada 2025 diperkirakan mencapai USD72 miliar. Angka itu naik USD30 miliar dari tahun sebelumnya. (P-Khalied M)