26.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

    “Malam di Museum” Program Baru di Benteng Vredeburg, untuk Menjangkau Gen-Y, Gen-Z dan Generasi Alpha

    Terkait

    PRIORITAS, 6/5/2024 (Yogyakarta): Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, meluncurkan program wisata baru bernama “Malam di Museum”. Hal itu dilakukan untuk menarik minat kalangan muda agar mau berkunjung ke museum. Museum peninggalan Belanda yang terletak di dekat kawasan Malioboro itu menyiapkan aneka fasilitas pendukung untuk membuat pengunjung semakin nyaman.

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency/IHA), Ahmad Mahendra, menyampaikan itu  saat konferensi pers peresmian Indonesian Heritage Agency di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Kamis (15/5).

    Ia menjelaskan, “tone” atau proyeksi program ini adalah menjadikan museum sebagai tempat berkumpul yang nyaman untuk pergaulan generasi muda yang hidup di era digital. Ditambahkannya, generasi muda yang ingin dijangkau di sini meliputi Gen-Y (lahir 1991-1996) atau generasi milenial, Gen-Z (1997-2012) dan Generasi Alpha (2013-ke atas).

    “Program ini nanti menjadi satu paket dengan Museum Sonobudoyo yang juga memiliki program ‘Night at The Museum’. Jadi ‘tone’-nya itu akan kami kerja samakan,” kata Mahendra.

    Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta akan dioptimalkan fungsinya untuk mengakomodasi aktivitas publik dengan membangun “coworking space”, “coffee shop”, ruang anak, dan “souvenir shop”.

    Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta akan dioptimalkan fungsinya untuk mengakomodasi aktivitas publik dengan membangun “coworking space”, “coffee shop”, ruang anak, dan “souvenir shop”.

    Area museum yang memiliki luas sekitar 46.574 meter persegi itu juga akan dioptimalkan fungsinya sebagai ruang publik komunal. “Itu dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan publik terhadap edukasi dan rekreasi sekaligus mengakomodasi aktivitas publik dengan membangun coworking space, coffee shop, ruang anak, dan souvenir shop,” terang Mahendra lagi.

    Revitalisasi Perbaiki Fasilitas

    Museum Benteng Vredeburg bukan hanya sekadar tempat menyimpan 7.000 benda peninggalan bersejarah bangsa Indonesia, tetapi juga sebuah institusi yang berperan dalam pelestarian sejarah dan identitas nasional. Pengunjung Museum Benteng Vredeburg pada 2023 mencapai 512.000 orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dengan sekitar 400.000 pengunjung.

    Proyek revitalisasi di museum yang dulunya bekas benteng pertahanan Pemerintahan Kolonial Belanda itu bertujuan memperbaiki fasilitas serta meningkatkan kenyamanan pengunjung. Dengan mengedepankan konsep reimajinasi museum, IHA berkomitmen untuk merevitalisasi persepsi dan fungsi tradisional museum, menjadikannya ruang komunal yang dinamis guna mendorong interaksi antara pengunjung dengan museum itu sendiri.

    Dengan strategi yang mencakup reprogramming, redesigning, dan reinvigorating, inisiatif untuk reimajinasi museum tidak hanya memprioritaskan peran museum dalam masyarakat. Selain itu, juga meningkatkan interaksi pengunjung dengan warisan budaya, melalui penelitian, program pendidikan, dan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik.

    Saat berkeliling di kawasan tersebut, awak media diajak melihat sejumlah instalasi yang menarik untuk dijadikan tempat berswafoto (photospot), salah satunya di Taman Patriot yaitu instalasi lorong waktu.

    Fasilitas baru “Instalasi Lorong Waktu” menambah daya tarik Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

    Instalasi itu menceritakan peristiwa sejarah dimulai dari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) pada 27 Desember 1949.

    Hari Museum Internasional

    Dalam catatan yang dibagikan kepada wartawan, Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya (Indonesia Heritage Agency/IHA) adalah BLU di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia yang diluncurkan Kamis malam tadi di Yogyakarta. IHA bertanggung jawab terhadap pengelolaan 18 museum dan 34 cagar budaya nasional, bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia.

    Menjelang peringatan Hari Museum Internasional pada 18 Mei 2024, dengan adanya Indonesia Heritage Agency, diharapkan warisan budaya Indonesia dapat terlindungi secara holistik, mempertahankan nilai historis serta autentiknya untuk generasi mendatang. (P-ANT/ht) Foto-foto: Ilustrasi/Istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini