Tonton Youtube BP

Lomba Musik Kolintang Piala Bergilir Lis Purnomo Yusgiantoro, HAPS Entertainment juara raih hadiah Rp100 juta

Herling Tumbel
7 Dec 2025 22:28
3 minutes reading

PRIORITAS, 7/12/25 (Jakarta):  Grup musik kolintang HAPS Entertainment, tampil sebagai juara Lomba Kolintang PYC (Purnomo Yusgiantoro Center) 2025  memperebutkan Piala Bergilir Lis Purnomo Yusgiantoro. Lomba digelar di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (6/12/2025) malam, dan beritanya diterima Beritaprioritas Minggu (7/12/25).

Lomba bertema “Senandung Ansambel Kolintang untuk Dunia” diikuti lima finalis. Kelima finalisadalah Sanggar Ma’zani Sombor, Squad Kolintang Spensabaya, BeeLintang, The Fore, dan HAPS Entertainment. Sesuatu yang istimewa dalam lomba ini adalah lagu yang dibawakan adalah musik klasik dalam format Kolintang.

HAPS Entertainment yang membawakan lagu wajib Piano Concerto No.1, lagu nasional Indonesia Jaya, dan lagu bebas Rondo Alla Turca “Turkish March” secara meyakinkan berhasil memukau sekitar 200-an penonton yang hadir.

Dewan Juri yang terdiri atas Ananda Sukarlan, seorang pianis dan komposer bertaraf internasional; Simon Aloysius Mantiri yang kini menjabat Direktur Utama PT Pertamina (Persero); dan Purwa Caraka, musisi, komposer, dan pendidik musik senior Indonesia, sepakat menetapkan HAPS Entertainment sebagai pemenang. Untuk itu, grup kolintang tersebut berhak membawa pulang Piala Bergilir Lis Purnomo Yusgiantoro, dan uang tunai sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah),  diserahkan langsung Lis Purnomo Yusgiantoro.

“Kami bersyukur dapat menyelenggarakan perlombaan musik Kolintang pertama, yang khusus mempertandingkan musik klasik di Indonesia. Ini adalah bentuk apresiasi kami pada alat musik tradisional Kolintang dari Minahasa, Sulawesi Utara,” kata Lis.

Dewan Juri dan Piala Bergilir Lis Purnomo Yusgiantoro. (Dok. PYC)

Pengakuan UNESCO

Lis yang dikenal sebagai tokoh Kolintang nasional, berperan besar memperjuangkan Kolintang mendapatkan pengakuan UNESCO, sebuah organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), sebagai warisan budaya tak benda. Ia juga aktif melestarikan dan mengembangkan alat musik tradisional itu melalui konser, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Menurut Lis, sebagai warisan budaya tak benda UNESCO, Kolintang memiliki nilai historis dan musikal sangat tinggi. Namun, lanjutnya, belum pernah ada kompetisi yang menempatkan Kolintang di panggung musik klasik era 1600–1900 secara formal.

“Lomba Kolintang PYC menghadirkan terobosan baru dengan memberikan ruang bagi para pemain Kolintang untuk menampilkan kemampuan interpretasi musik klasik Peter I. Tchaikovsky: Piano Concerto No. 1, sekaligus lagu nasional dalam format ansambel,” jelas dia.

Disebutkan, kehadiran para juri lintas disiplin ilmu pengetahuan, menjadikan kompetisi ini tidak hanya prestisius, tetapi juga membuka ruang dialog musikal antara tradisi dan modernitas. Melalui kompetisi bergengsi ini, PYC berupaya menjawab tantangan regenerasi dan apresiasi pada musik tradisional, di tengah derasnya arus modernisasi.

Grup kolintang HAPS Entertainment saat berlaga di final Lomba Kolintang PYC 2025 di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (6/12/25) malam.(Dok. PYC)

“Lomba ini kami persembahkan bagi kelompok Kolintang di seluruh Indonesia, dengan harapan dapat mendorong tumbuhnya bibit-bibit musisi Kolintang baru, membuka ruang apresiasi bagi masyarakat, menjaga keberlangsungan Kolintang sebagai warisan budaya tak benda UNESCO, dan menghadirkan kolintang ke panggung musik internasional,” tutur Lis.

Sementara itu, Ketua Umum PYC, Dr Filda Citra Yusgiantoro, menyatakan bahwa kompetisi yang dilaksanakan terdiri atas dua tahap. Tahap pertama adalah Seleksi Video, yang menggunakan sistem eliminasi sehingga terpilih lima finalis. Tahap kedua adalah Final. Kelima finalis adu kemampuan dan keterampilan untuk menjadi kelompok terbaik.

Pada kesempatan itu, Filda secara khusus mengajak seluruh elemen masyarakat, pelaku seni, pemerhati budaya, dan generasi muda untuk mendukung upaya pelestarian Kolintang melalui kompetisi berhadiah Rp100 juta bagi pemenang.

“Kami bangga dapat menghadirkan musik klasik dalam format Kolintang. Ajang ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam perjalanan musik tradisional Indonesia, di tingkat nasional maupun internasional,” kata Filda. (P-*r/Voucke L.)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x