PRIORITAS, 6/8/25 (Manado): Delegasi Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) dalam fase penelitian kali ini, mengangkat tema “Perubahan Iklim dan Masyarakat Pesisir di Sulawesi Utara,” dengan fokus pada isu-isu terkini seperti ekonomi sirkular, target net zero emisi, serta keterkaitan antara iklim dan kesehatan masyarakat.
Hal tersebut terungkap saat delegasi PAIR menggelar Roundtable Meeting bersama mitra akademik dan pemangku kepentingan di Rektorat Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Rabu (6/8/25).
Pertemuan ini menjadi bagian penting dalam memperkuat kerja sama strategis di bidang riset antara universitas-universitas terkemuka di Indonesia dan Australia. Melalui kolaborasi riset lintas negara ini, PAIR berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan berbasis riset.
Empat peneliti dari Universitas Sam Ratulangi dipercaya sebagai bagian dari tim riset PAIR, yakni: Prof. Markus T. Lasut, Dr. Donna Okthalia Setiabudhi, Dr. Christoffel M. O. Mintardjo dan Dr. Grace E. C. M. Korompis.
Keikutsertaan para akademisi Unsrat ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sulawesi Utara dalam ranah riset internasional. Hadir dalam pertemuan Wakil Gubernur Sulut, Dr Victor Mailangkay, Wakil Rektor I Unsrat, Ir Arthur G Pinaria, MP, PhD, Wakil Rektor IV, Ir Steenie Edward Wallah, MSc, PhD dan Kepala LPPM Prof Dr Ir Jefrey Ignatius Kindangen, DEA.
Sebelum kegiatan di Unsrat, delegasi PAIR juga melakukan Kunjungan Kehormatan ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di bawah pimpinan Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE. Kunjungan Delegasi PAIR diterima oleh Wakil Gubernur, Dr Victor Mailangkay, di Kantor Gubernur Sulut.
Adapun daftar delegasi yang hadir dalam kunjungan tersebut antara lain:Todd Dias, Konsul Jenderal Australia di Makassar, Ria Arief, Kepala Unit Knowledge to Policy, Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Dr Eugene Sebastian, Direktur Eksekutif Australia-Indonesia Centre (AIC) & Direktur Utama PAIR, Dr Hasnawati Saleh, Direktur Indonesia PAIR Sulawesi, AIC@UNHAS LAB. Kemudian, ada Vania Budianto (PhD Candidate), PAIR Program Manager, Amdya Hisyam, MA, PAIR Program Officer, Prof Jefrey Kindangen, DEA, Kepala LPPM Unsra.
Diterima Rektor Unsrat
Sehari sebelumnya, Rektor Unsrat menyambut kunjungan delegasi Australia-Indonesia Centre (AIC) terkait Program PAIR. Rombongan dari AIC disambut langsung oleh Rektor Unsrat, Prof Dr Ir Berty Sompie MEng, IPU, ASEAN Eng, di Ruang Rapat Rektorat Unsrat.
Pertemuan ini menjadi momen krusial untuk menjajaki potensi kolaborasi antara Unsrat dan berbagai universitas terkemuka di Australia. Program PAIR didesain untuk menjadi jembatan antara peneliti dari kedua negara, mendorong mereka untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan-tantangan regional.
Fokus utama PAIR mencakup isu-isu penting seperti perubahan iklim dan dampaknya pada komunitas pesisir, yang sangat relevan dengan kondisi geografis Sulawesi Utara. Rektor Berty Sompie menyambut baik inisiatif ini dan menekankan bahwa Unsrat memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas riset dan pengabdian masyarakat, terutama dalam bidang-bidang yang dapat memberikan solusi nyata bagi tantangan lokal.
Kolaborasi ini diharapkan dapat melahirkan proyek-proyek riset inovatif yang tidak hanya memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Australia, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah di Sulawesi Utara dilansir Beritamanado.(P-*/r/wr)