30 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Letusan Matahari dapat hantam Bumi hari ini

    Terkait

    PRIORITAS, 16/5/25 (London): Para astronom memperingatkan Bumi bisa dilanda letusan Matahari selebar 600.000 mil yang disebut ‘sayap burung‘ hari Jumat ini (16/5/25).

    Para astronom sudah menyaksikan letusan dahsyat mengirimkan gelombang plasma super panas, yang melonjak melintasi belahan utara matahari.

    ā€œDengan panjang lebih dari 600.000 mil (satu juta kilometer), filamen material matahari itu dua kali lebih panjang dari jarak Bumi ke bulanā€, jelas astronom Royal Observatory Greenwich, Jake Foster, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Daily Mail, hari Jumat (16/5/25).

    Dalam sebuah posting di X (Twitter), pemburu aurora Jure Atanackov juga memprediksi kekuatan penuh letusan ini, dapat memicu badai geomagnetik yang parah kategori G5 atau bahkan ekstrem, tingkat tertinggi pada sistem peringkat resmi.

    Video menakjubkan yang direkam satelit pengamatan matahari milik NASA, menunjukkan momen ketika filamen plasma yang 75 kali lebih besar dari Bumi terkelupas dari matahari dalam sepasang ‘sayap’ yang menyapu.

    Sebagian besar material tersebut ditembakkan dari kutub utara matahari, sehingga sebagian besarnya akan terhindar dari Bumi.

    Namun, para astronom mengatakan Bumi kemungkinan akan menerima hantaman kecil dari badai yang lewat.

    Artinya, ada peningkatan peluang untuk dapat melihat Cahaya Utara dan risiko gangguan pada peralatan listrik.

    Diperkirakan sebagian lontaran massa korona (CME) atau jejaknya akan menghantam Bumi hari ini, menyebabkan badai geomagnetik dan efek yang bertahan selama beberapa hari.

    ‘Letusan-letusan ini merupakan kumpulan besar partikel matahari berenergi tinggi, sehingga ketika menghantam atmosfer Bumi, dapat menyebabkan beberapa efek yang berbeda.

    Mengganggu radio dan satelit

    Dengan energi yang cukup besar, hal itu berpotensi menimbulkan badai geomagnetik, yang untuk sementara waktu dapat mengganggu komunikasi radio dan navigasi satelit di area tertentu.

    “Pada skala yang lebih serius, hal itu dapat menyebabkan kelebihan beban pada infrastruktur kelistrikan, merusak jaringan listrik dan jalur kereta api, dan bahkan berpotensi memicu kebakaran listrikā€, kata Jake Foster.

    Menurut Foster, lingkaran plasma panas dapat muncul dari permukaan Matahari, mengikuti garis medan magnetnya.

    Kadang-kadang lingkaran tersebut terlepas dan melesat ke luar angkasa dengan kecepatan tinggi.

    Hal ini memicu suatu peristiwa yang disebut ejeksi massa koronal, gelombang plasma dan medan magnet yang diluncurkan ke luar angkasa.

    Kedatangan lontaran massa korona inilah yang memicu badai geomagnetik dan peningkatan aktivitas aurora di Bumi.

    Sebagaimana diamati para astronom, inilah yang terjadi pada hari Selasa lalu ketika dua filamen besar menjadi tidak stabil dan runtuh, dan memicu CME besar.

    Filamen surya adalah pita padat plasma surya yang lebih dingin, digantung di atas permukaan matahari oleh medan magnet kuat.

    Jika medan magnet ini menjadi tidak stabil, mereka dapat melepaskan filamen dalam letusan dahsyat.

    Dalam ramalan mataharinya, fisikawan cuaca antariksa Dr. Tamitha Skov melaporkan peluncuran filamen ganda besar yang dapat memberikan pukulan telak bagi Bumi. (P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini