PRIORITAS, 22/1/25 (Jakarta): Setelah sukses dengan tiga single berbahasa Inggris, Jubilee Marisa muncul dengan lagu berbahasa Indonesia. Judulnya “Sendiri”. Uniknya, lagu tersebut bernuansa pop lawas Indonesia era para idolanya, namun diberi sentuhan modern di beberapa bagian.
Sebelumnya, solois cantik satu ini sudah merilis tiga lagu, mulai dari “Twentysixteen” (Januari 2022) ,“Johnnyforever” (Agustus2022), sampai “Goodguys” (Agustus 2023).
Tentang “Sendiri”, kata Jubilee, ada dua poin utama yang mesti disimak lebih dalam. Pertama, ini merupakan kali pertama bagi seorang Jubilee menulis lagu dalam bahasa Indonesia. Ia mengatakan, referensi bermusiknya memang berangkat dari nama-nama musisi senior Indonesia seperti January Christy, Ermy Kullit, Andi Meriem Matalatta, dan Rafika Duri.
“Gue selalu pengin bisa punya karya yang terinspirasi dan cara menulis, bernyanyi, dan nada-nada yang mereka pilih, gue pengen lagu dengan suasana kayak gitu muncul lagi di permusikan Indonesia hari ini,” terang Jubilee.
Sebuah perwujudan yang berhasil dilakukan Jubilee, bagaimana lagu “Sendiri” punya nuansa pop lawas Indonesia era idola-idolanya, namun dengan sentuhan modern di beberapa bagian.
Tema utama dari “Sendiri” berpusat pada satu pernyataan dari Jubilee, bahwa ‘tidak apa-apa untuk sendiri’ yang juga datang dari kisah personalnya tentang sebuah hubungan di masa lalu.
“Di hubungan yang lalu, gue selalu ‘di-doktrin’ dan dilabeli kalau gue adalah orang yang tidak bisa sendirian. Sekarang saat sudah tidak di hubungan itu, gue banyak banget sendirinya dan ternyata gue jadi happy banget karena gue menemukan banyak hal tentang diri yang belum pernah gue kenal sebelumnya,” ujar Jubilee dalam keterangan kepada media hari ini.
Untuk poin yang kedua, rilisnya lagu “Sendiri” ditemani oleh kehadiran sosok Ilman Ibrahim (MALIQ & D’Essentials, Laleilmanino) yang merangkap sebagai songwriter dan produser. Sebuah cerita menarik di balik kerja sama antara keduanya, bahwa Jubilee sudah mengenal Ilman saat usianya menginjak 13 tahun.
Saat itu, Jubilee sempat bekerja paruh waktu di tempat kopi milik MALIQ & D’Essentials di bilangan Bintaro. Ilman mengetahui bahwa Jubilee punya hobi bernyanyi yang akhirnya berujung kepada sesi jamming di studio dan menggarap banyak demo di perjalanannya.
Jubilee Marisa yang lahir 7 Agustus 2003 di Jakarta itu, kenal musik pada usia 10 tahun melalui gitarnya. Cewek mahasiswi Universitas Brawijaya jurusan sastra Prancis itu, belajar sendiri untuk bermain gitar, kemudian belajar menyanyi dan menulis lagu.
Selain keterlibatan Ilman Ibrahim, “Sendiri” turut dikerjakan bersama beberapa nama lain seperti Jose Dimas Satria selaku executive produser bersama Ilman, serta Alvin Witarsa yang mengisi bagian strings.
Penggarapannya cukup menantang dikarenakan perbedaan domisili antara Jubilee dan Ilman, juga dengan mencocokan jadwal dari kesibukan keduanya. Meski begitu, keseluruhan prosesnya rampung dalam rentang waktu lima bulan saja, mulai dari penulisan lirik hingga proses rekaman.
“Proses pembuatan lagu ini awalnya gue bikin dulu pakai melodi ‘nananana’ dan musiknya gue rekam di digital audio workstation (DAW). Akhirnya gue kirim ke Jubilee. Dia coba nulis, lalu liriknya dimasukkan. Cerita dari liriknya juga related banget dengan Jubilee, tentang apa yang dia alami. Menurut gue dengan lagunya gitaran, gue pengin pendengar juga merasakan apa yang dituliskan oleh Jubilee,” tutur Ilman.
Hadirnya “Sendiri” dalam format digital turut ditemani format music video garapan Anton Ismael yang bisa disaksikan melalui kanal YouTube Jubilee Marisa. “Sendiri”, lagu terbaru dari Jubilee Marisa juga sudah bisa didengarkan di berbagai layanan streaming. (P-Rebecca WT)