PRIORITAS, 18/3/25 (Jakarta): Informasi yang diperoleh Beritaprioritas.com, Selasa (18/3/25) menyebutkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan barang Indonesia pada bulan Februari 2025 tercatat mengalami surplus 3,12 miliar dolar AS.
Namun, meski masih surplus, capaian ini turun sebesar 0,38 miliar dolar AS secara bulanan.
Disebutkan pula, surplus pada Februari 2025 lebih ditopang komoditas nonmigas. Tercatat komoditas ini mengalami surplus sebesar 4,84 miliar dolar Amerika Serikat (AS), terdiri dari lemak dan minyak nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
Di samping itu, faktor lainnya ialah data penjualan ritel AS bulan Februari yang lebih rendah dari ekspektasi pasar, yakni 0,2 persen dari perkiraan 0,6 persen. Penjualan ritel AS yang dalam tekanan ini bisa membantu ekonomi AS terhindar dari tekanan inflasi.
Sentimen positif bagi rupiah
Dari berbagai sumber disebutkan, banyak pengamat pasar uang menilai, neraca perdagangan Indonesia bulan Februari 2025 yang surplus bisa memberikan sentimen positif ke nilai tukar (kurs) rupiah.
Artinya juga, kuatnya sisi surplus neraca perdagangan yang telah dialami beberapa tahun belakangan ini, memberi jaminan serta kepercayaan bagi tetap stabilnya ekonomi keuangan RI menghadapi berbagai tantangan ekonomi global. (P-*r/Selvijn R)
