PRIORITAS, 24/8/25 (Washington, DC): Laba-laba yang terinfeksi jamur yang mengubah mereka menjadi ‘Zombie’, kini ditemukan di seluruh dunia dan membuat panik para pemilik rumah.
Laba-laba ‘Zombie’ yang dipenuhi jamur, kini ditemukan di Amerika.
Laporan terbaru seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Minggu (24/8/25), menyebutkan makhluk ini telah juga ditemukan penduduk di Minnesota, Ontario, Inggris, Rusia, dan Selandia Baru.
Jamur ini pertama kali ditemukan empat tahun lalu di dalam sebuah gudang mesiu, yang terbengkalai di Irlandia Utara oleh kru serial TV Winterwatch BBC.
Para peneliti menamai jamur tersebut Gibellula attenboroughii, sesuai nama naturalis Inggris yang ikonis, David Attenborough.
Jamur ini menginfeksi laba-laba (arakhnida) penganyam bola penghuni gua, yang ditemukan di Eropa, bernama Metellina merianae, demikian temuan para ilmuwan.
Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini di jurnal penelitian Fungal Systematics and Evolution, jamur ini bekerja dengan mengubah perilaku arakhnida untuk membantu penyebaran spora.
Hal ini menyebabkan laba-laba berperilaku aneh, seperti pergi ke tempat terbuka untuk mati.
Kini, para pemilik rumah di seluruh dunia dihantui penampakan arakhnida ‘Zombie’ ini.
Menghantui warga
Sebelumnya dunia juga dihebohkan jamur ‘Zombie’ yang menjangkiti semut-semut, sehingga mereka berperilaku seperti robot dan akhirnya mati. Bahkan kengerian akibat jamur juga dibuat film The Last of Us.
Pekan lalu warga dunia juga ketakutan akan ‘kelinci Frankenstein’ memicu kekhawatiran baru akan wabah tupai ‘Zombie’
Kelinci ‘Zombie’ dengan tanduk hitam dan tentakel mulut menyerbu halaman belakang rumah-rumah di Colorado, Amerika Serikat
Jamur ‘Zombie’ seperti di The Last of Us telah membajak pikiran bahkan sejak era dinosaurus, menurut para ilmuwan.
Anna Baddams, yang tinggal di kota Southampton di pesisir selatan Inggris, menemukan ratusan laba-laba ‘Zombie’ di gudangnya, ungkap Journal.
Ia seperti dihantui dan tidak bisa tidur selama berminggu-minggu. Bahkan karena trauma, ia menutup jendelanya rapat-rapat, agar laba-laba itu tidak masuk.
Simon Butenko mengatakan ia juga menemukan laba-laba ‘Zombie’, di gudang anggur milik orang tuanya di Anapa, Rusia.
Ia mengatakan laba-laba berkerak itu menggantung setinggi kepala ketika ia menemukannya.
Tukang taman Gareth Jenkins mengatakan kepada Journal, ia menemukan beberapa laba-laba ‘zombie’ berkumpul di bawah dek kliennya di London. “Kaki-kaki mereka melengkung, seolah-olah akan melompat ke wajah saya”, paparnya.
“Mungkin jangan beri tahu anak-anak,” kenang Jenkins saat memberi tahu pemilik rumah.
Tidak menginfeksi manusia
Serangga ‘Zombie’ mungkin terdengar familiar bagi mereka yang pernah menonton The Last of Us, tentang dunia pasca-apokaliptik di mana jamur cordyceps menginfeksi manusia dan mengubah mereka menjadi makhluk seperti Zombie.
Nyatanya, jamur yang termasuk dalam genus Ophiocordyceps ini, menginfeksi semut dan memanipulasi perilaku mereka. Namun, jamur ini tidak dapat menginfeksi manusia — begitu pula jamur yang mengubah laba-laba menjadi Zombie.
“Menginfeksi manusia akan memerlukan modifikasi genetik selama jutaan tahun,” kata seorang ahli mikologi, Dr. João Araújo, kepada Journal.
Meski begitu, penelitian tentang jamur ini, dapat menjangkau melampaui dunia serangga dan membantu manusia lebih memahami kesehatan otak kita sendiri, kata Araújo.
“Bayangkan, [dengan] jamur yang dapat mengendalikan perilaku laba-laba, metabolit apa yang mereka lepaskan di otak laba-laba ini,” ujar Araújo.
Ia menilai hal itu bisa menjadi sesuatu yang sangat revolusioner untuk penyakit Alzheimer dan penyakit degeneratif, serta penyakit yang memengaruhi otak.(P-Jeffry W)
