Tonton Youtube BP

Kunjungan Komisi X DPR-RI di Sulut: Pentingnya menjaga standar kualitas pendidikan tinggi

Herling Tumbel
8 Oct 2025 11:39
3 minutes reading

PRIORITAS, 8/10/25 (Manado): Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menegaskan pentingnya menjaga standar kualitas pendidikan tinggi di Sulawesi Utara,  dan memperluas dampak nyata bagi pembangunan daerah melalui riset-riset lokal serta pengabdian kepada masyarakat.

Inspektur Jenderal Kemdiktisaintek, Chatarina Muliana menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan dan berdaya saing global, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata atas berbagai permasalahan di lingkungan terdekatnya.

“Melalui Diktisaintek Berdampak, pemerintah ingin pendidikan tinggi tidak hanya berperan sebagai penyedia ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai penggerak utama perubahan sosial dan ekonomi bangsa,” ujar Irjen Chatarina saat mendampingi Anggota DPR RI dalam Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI ke Provinsi Sulawesi Utara, di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Senin (6/10/25), berdasarkan informasi yang diterima Beritaprioritas Rabu (8/10/25).

Indonesia Emas 2045

Mengutip Humas Diktisaintek, Chatarina menambahkan, arah kebijakan pendidikan tinggi saat ini merupakan langkah strategis dan transformatif yang dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan nasional dan mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

Dikatakan, hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya cita keempat yang menekankan pengembangan SDM unggul melalui penguatan pendidikan, sains, dan teknologi. Lebih lanjut, Chatarina menekankan pentingnya kehadiran kampus yang berdampak bagi masyarakat sekitar melalui riset-riset berbasis potensi lokal, khususnya di Sulawesi Utara.

“Perguruan tinggi harus hadir di tengah masyarakat dengan hasil riset yang aplikatif, terutama di bidang pertanian, kelautan, pariwisata, kewirausahaan lokal, dan lainnya. Dengan begitu, keberadaan kampus dapat memberikan manfaat langsung dan berkelanjutan bagi masyarakat Sulawesi Utara,” kata Irjen Chatarina.

Senada dengan hal itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati berharap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sulawesi Utara mampu memenuhi standar kualitas pendidikan serta menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. Selain itu, perguruan tinggi juga diharapkan mampu memperluas akses, menyesuaikan kurikulum, serta mengatasi keterbatasan anggaran dan infrastruktur untuk menghasilkan SDM berkualitas.

“Perguruan tinggi juga perlu membangun sinergi strategis dengan badan riset daerah melalui kolaborasi berbasis potensi lokal dalam penyusunan kebijakan, pengembangan SDM, dan riset terapan untuk mendorong pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berdaya saing,” ungkap My Esti.

Peningkatan kualitas dosen

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XVI, Munawir Sadzali Razak, mengungkapkan bahwa peningkatan kualitas dosen masih menjadi tantangan utama di Sulawesi Utara. Berdasarkan data LLDikti, dosen di PTS di provinsi ini masih didominasi oleh lulusan program magister, tercatat dosen berkualifikasi pendidikan doktor hanya mencapai sekitar 11,5%, relatif lebih rendah dibandingkan dengan rasio di Provinsi Gorontalo maupun Sulawesi Tengah.

Munawir menjelaskan, salah satu kendala utama dalam meningkatkan jumlah dosen berkualifikasi doktor adalah terbatasnya program studi doktoral di wilayah Sulawesi Utara. Pemerintah melalui LLDikti Wilayah XVI telah berupaya dalam mendukung pembukaan program studi doktoral di PTN, khususnya di Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Negeri Manado.

“Upaya ini dilakukan agar dosen yang melanjutkan pendidikan tidak perlu meninggalkan daerah dan dapat tetap berkontribusi pada pengembangan mutu pendidikan tinggi di wilayah ini,” ujar Munawir.

Direktur Politeknik Negeri Manado, Maryke Alelo mengapresiasi Kemdiktisaintek atas berbagai program dan kebijakannya yang membuka peluang bagi dosen, mahasiswa, dan masyarakat untuk bisa berkolaborasi melalui program-program penelitian dan pengabdian yang berdampak.

Maryke juga berharap agar pemerintah melalui Kemdiktisaintek dan Komisi X DPR RI ke depan bisa menaikkan besaran Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dan memberikan perlindungan hukum bagi para pimpinan perguruan tinggi negeri guna terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

Sinergi antara Kemdiktisaintek, DPR RI, dan perguruan tinggi diharapkan mampu memperkuat dampak pendidikan tinggi di Sulawesi Utara, sekaligus mendukung pembangunan SDM berkualitas di kawasan Timur Indonesia. (P-*/Elkana Lengkong)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x