PRIORITAS, 20/12/24 (Jakarta): Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardhika, merespon tudingan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyebut pemeriksaan terhadap kader partai itu, Yasona Laoly, bernuansa politis.
Ia mengatakan pihaknya tak bisa menilai apakah ada politisasi dalam pemeriksaan tersebut. Meski demikian, ia memastikan pemeriksaan itu dilakukan guna mendalami perkara. “Ya, saya tidak bisa mengatakan ada nuansa politis atau tidak, tapi kembali semua saksi yang diminta keterangan tentunya akan ditanyakan terkait pengetahuannya,” ujar Tessa di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (19/12/24).
Sebelumnya, juru bicara PDIP, Aryo Seno Bagaskoro, menuding pemeriksaan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly oleh KPK bernuansa politis. Diketahui, Yasonna diperiksa oleh KPK terkait kasus dugaan korupsi proses antarwaktu (PAW) dengan DPO Harun Masiku pada Rabu (18/12/24) selama tujuh jam.
Menurut Tessa, penyidik menanyakan kejadian dan keterangan kepada para saksi maupun tersangka lain untuk menjelaskan barang bukti yang dimiliki KPK, baik dokumen maupun barang bukti elektronik. “Dalam kasus Bapak YL ini, sebagaimana yang tadi sudah disampaikan oleh penyidik, ada fakta atau ada dokumen yang perlu dijelaskan oleh beliau,” ujar dia.
Ditambahkannya, penyidik perlu informasi terkait permintaan fatwa kepada Mahkamah Agung (MA) yang disampaikan Yasonna sebagai Ketua DPP PDIP. “Jadi tidak bisa mengada-ada kalau penyidik memanggil saksi harus ada dasarnya, saya pikir seperti itu,” pungkasnya seperti dilansir dari Sindonews.com. (P-ht)