PRIORITAS, 16/4/25 (Jakarta): KPK menyatakan, penggeledahan di rumah anggota DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti berkaitan dengan jabatannya terdahulu di KONI Jawa Timur.
“Kaitannya saat yang bersangkutan di KONI, di mana KONI salah satu yang mendapatkan hibah dimaksud,” ucap Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu (16/4/25).
La Nyalla pernah menduduki posisi sebagai Wakil Ketua KONI Jawa Timur. Sementara itu, Fitroh menambahkan, dana hibah yang dimaksud berkaitan dengan proses penyidikan kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) di lingkungan Pemprov Jawa Timur.
“Iya betul, terkait penyidikan dana hibah jatim,” imbuhnya.
Penggeledahan kantor dan kediaman
Sebelumnya, penyidik KPK melakukan penggeledahan di kediaman La Nyalla yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (14/4/25), kemudian pada besoknya, Selasa (15/4/25) penyidik KPK melakukan penggeledahan di Kantor KONI Jawa Timur.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, membenarkan informasi tersebut kepada awak media di Jakarta pada hari yang sama.
“Penyidik sedang melakukan kegiatan penggeledahan di Kota Surabaya,” ujar Tessa.
“Benar. Penyidik sedang melakukan kegiatan penggeledahan di Kota Surabaya terkait penyidikan perkara dana hibah kelompok masyarakat (pokmas) Jatim,” ucap Tessa di Jakarta, Selasa (15/4/25).
Sebanyak 21 tersangka
Pada 12 Juli 2024 lalu, KPK mengumumkan penetapan 21 tersangka dalam pengembangan kasus ini.
Empat di antaranya ditetapkan sebagai penerima suap, sementara 17 orang lainnya sebagai pemberi suap.
Tiga dari empat tersangka penerima suap adalah penyelenggara negara, dan satu orang merupakan staf penyelenggara negara. Dari 17 pemberi suap, 15 adalah pihak swasta, dan dua lainnya penyelenggara negara. (P-*r/Zamir A)
