Tonton Youtube BP

Korban badai tropis di Asia Tenggara capai 615 orang tewas

Jeffry Wuisan
1 Dec 2025 23:57
3 minutes reading

PRIORITAS, 1/12/25 (Bangkok): Jumlah korban tewas bertambah menjadi lebih dari 615 orang dan lebih dari 4 juta orang terdampak akibat banjir dan tanah longsor yang disebabkan hujan deras di tiga negara di Asia Tenggara.

Menurut data yang diperoleh Beritaprioritas.com, hari Senin (1/12/25), sebanyak 442 orang tewas di Indonesia, 170 di Thailand, dan tiga orang tewas di Malaysia.

Indonesia, Malaysia, dan Thailand menghadapi kehancuran besar-besaran setelah badai tropis langka terbentuk di Selat Malaka yang memicu hujan lebat dan hembusan angin kencang selama sepekan.

Petugas penyelamat dan bantuan di negara-negara Asia Tenggara masih berupaya mendapatkan akses ke banyak daerah, yang dilanda banjir meskipun air telah surut dan puluhan ribu orang dievakuasi di ketiga negara tersebut.

Lebih dari 4 juta orang terdampak – hampir 3 juta di Thailand selatan dan 1,1 juta di Indonesia barat, menurut statistik resmi.

Secara terpisah, di seberang Teluk Benggala, 153 orang lainnya tewas akibat siklon di negara kepulauan Sri Lanka, kata pihak berwenang, sementara 191 orang lainnya hilang dan lebih dari setengah juta orang terdampak di seluruh negeri.

Jumlah korban tewas di Indonesia melonjak menjadi 442 pada hari Senin, naik dari 435 pada hari Minggu. Sedangkan yang hilang 402 orang. Menurut data resmi, 213.000 orang mengungsi.

Rinciannya, di Sumatera Utara 217 tewas dan 209 orang hilang. Di Aceh 47 tewas dan  51 hilang. Di Sumatera Barat 90 tewas dan 85 orang hilang.

Pakai helikopter

Data resmi yang diunggah di situs web pemerintah Indonesia menunjukkan laporan korban dan kerusakan di tiga provinsi telah hancur akibat tanah longsor dan banjir setelah hujan.

Banyak wilayah terputus akibat jalan yang terblokir, sementara kerusakan infrastruktur telekomunikasi telah menghambat komunikasi.

Tim penyelamat dan tanggap darurat Indonesia menggunakan sekitar 20 helikopter untuk mengirimkan bantuan kepada masyarakat di wilayah yang tidak dapat dijangkau melalui jalan darat.

Dari helikopter angkatan laut yang terbang di atas kota terpencil Palembayan di Sumatra Barat, seorang fotografer Reuters menyaksikan hamparan tanah dan rumah yang luas tersapu banjir.

Saat helikopter mendarat di lapangan sepak bola, puluhan orang sudah berdiri di dekatnya menunggu bantuan bahan makanan.

Ada laporan tentang orang-orang yang menjarah jalur pasokan, karena mereka semakin putus asa mencari bantuan di daerah lain, kata pejabat pada hari Sabtu.

“Air langsung naik ke dalam rumah dan kami takut, jadi kami mengungsi. Lalu kami kembali hari Jumat, dan rumah sudah habis dan hancur,” ujar Afrianti, 41 tahun, kepada Reuters di Kota Padang, Sumatera Barat.

Ia dan keluarganya yang beranggotakan sembilan orang telah membuat tenda perlindungan mereka sendiri di samping satu-satunya tembok yang tersisa dari rumah mereka.

“Rumah dan bisnis saya hancur, toko pun hancur. Tak ada yang tersisa. Saya hanya bisa tinggal di dekat satu-satunya tembok yang tersisa ini,” ujarnya.

Hujan lebat

Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand melaporkan jumlah korban tewas akibat banjir di Thailand selatan mencapai 170 orang, bertambah delapan orang dari hari Sabtu, dan 102 orang luka-luka.

Provinsi Songkhla mencatat jumlah korban tewas tertinggi, yaitu 131 orang.

Hat Yai, kota terbesar di Songkhla, menerima hujan lebat 335 mm (13 inci) sejak Jumat lalu, jauh lebih tinggi penghitungan harian dalam 300 tahun, di tengah hujan lebat selama berhari-hari.

Di negara tetangga Malaysia, masih ada sekitar 18.700 orang di pusat-pusat evakuasi, menurut badan manajemen bencana nasional negara itu.

Otoritas meteorologi sudah mencabut peringatan badai tropis, namun hujan terus menerus masih terjadi sejak hari Sabtu. Beberapa wilayah di negara itu dilanda hujan lebat dan angin minggu lalu.

Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan telah mengevakuasi lebih dari 6.200 warga negara Malaysia yang terlantar di Thailand.

Pada hari Minggu, Kementerian mengeluarkan imbauan kepada warga negaranya yang tinggal di Sumatera Barat, Indonesia, untuk mendaftar ke konsulat setempat guna mendapatkan bantuan.

Kementerian, lapor media Asharq Al-Awsat,  juga menyatakan seorang warga negara Malaysia berusia 30 tahun dilaporkan hilang setelah tanah longsor di daerah tersebut.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x