PRIORITAS, 6/1/25 (Jakarta): Ramai di media sosial video pembubaran paksa oleh warga saat pesta yang diduga melibatkan aktivitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di sebuah bar di Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Berdasarkan video yang diunggah oleh akun Instagram @lbj_jakarta pada Senin (6/1/2025), diduga pesta itu disebut-sebut terjadi pada malam perayaan tahun baru (31/12/2024) silam. Terlihat dalam video, warga tengah berkerumun untuk membubarkan aktivitas karena dianggap meresahkan.
Vidio dari objek yang sama di-upload akun @JakartaSelatan24 juga viral di media sosial, terkait adanya aktivitas LGBT di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada malam Tahun Baru 2025 tersebut.
Diketahui, Club Permata Hijau yang terletak di Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan merupakan sebuah pusat rekreasi yang menawarkan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup modern para anggotanya. Berada di lokasi strategis, klub ini menyajikan fasilitas lengkap bagi mereka yang ingin menikmati waktu santai, berolahraga, maupun bersosialisasi dalam lingkungan yang nyaman dan eksklusif.
Menanggapi ramainya video teraebut, Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustiono, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menyelidiki dugaan tersebut. Hingga saat ini, belum ada laporan resmi yang masuk terkait peristiwa itu. “Sampai sekarang belum ada laporan. Yang jelas, masalah tuduhan LGBT masih dalam penyelidikan,” jelas Widya, dikutip pada Senin (6/1/2025).
Lanjut Widya bahwa bar tempat kejadian itu berlangsung, telah ditutup secara permanen pada (1/1/2025). Penutupan dilakukan oleh pemilik bar berdasarkan informasi dari pengelola ITC karena penggerebekan tersebut. “Informasi dari pengelola ITC nya, bar sudah ditutup. Ditutup oleh owner-nya setelah kejadian,” ucapnya.
Sampai saat ini pihak kepolisian masih mengusut dugaan aktivitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di kawasan yang dibubarkan oleh warga. “Yang jelas masalah tuduhan LGBT masih dalam penyelidikan,” kata Kapolsek Widya Agustiono.
Widya mengatakan tempat yang diduga terdapat aktivitas LGBT itu merupakan bar dengan pengunjung yang beranekaragam sehingga bukan khusus untuk kaum tersebut.
Kemudian, dia menegaskan warga bukan melakukan penggerebekan melainkan hanya mengimbau agar para tamu di bar tersebut untuk segera pulang ke rumah masing-masing. “Jadi bukan penggerebekan, warga meminta mereka pulang karena tuduhan ada LGBT,” ujarnya. (P-bwl)