26.5 C
Jakarta
Wednesday, June 4, 2025

    Kisah Nabi Nuh menginspirasi David Steward hingga bisa kantongi harta Rp117 T

    Terkait

    PRIORITAS, 12/1/25 (Amerika Serikat): Sosok Nabi Nuh memang kerap menjadi teladan dari umatNYA. Penyebar pesan Tuhan itu dikenal juga memiliki suatu pola gaya hidup tertentu yang dapat ditiru untuk menuju kesuksesan.

    Kisah Nabi Nuh menginspirasi David Steward dalam menjalani hidup, ialah, tak peduli dengan cemoohan orang untuk mengerjakan pekerjaan yang benar.

    Seperti halnya saat Nabi Nuh mempersiapkan bahteranya untuk menghadapi banjir besar.

    Pria asal Amerika Serikat itu mengikuti gaya hidup Nabi Nuh dalam menjalani kehidupannya. Kebiasaan itu pada akhirnya membuat ia menjadi seorang pengusaha sukses hingga bergelimang harta.

    Pria asal Missouri, Amerika Serikat (AS), itu mencatatkan kepemilikan kekayaan senilai US$7,6 miliar menurut data Forbes tahun 2024.

    Kisah Nabi Nuh dan sikap David Steward

    Sebagaimana diketahui, kisah Alkitab tentang Nabi Nuh bermula saat ia mendapat perintah dari Tuhan untuk membuat bahtera, karena bakal ada banjir besar yang menghancurkan bumi.

    Nabi Nuh lantas membuat bahtera super besar yang bisa menampung manusia, hewan, dan tumbuhan. Selama proses pembuatan, Nabi Nuh mendapat ujaran kebencian dari masyarakat.

    Nuh dianggap aneh karena membuat perahu besar di saat kondisi tak ada bencana. Meski dapat cemooh, Nabi Nuh tetap bekerja. Saat perahu itu selesai, banjir besar pun datang. Bahtera tersebut menyelamatkan Nabi Nuh, keluarga, hewan, dan tumbuhan.

    “Saat kamu punya ambisi besar, orang cenderung akan meledek kamu. Mereka jadi paling sering bersuara dan sok menilai kamu. Bahwa kamu tidak seharusnya mengejar mimpi dan ambisi kamu,” kata Steward kepada Forbes pada 2004, dikutip Senin (16/9/24) lalu.

    Sikap seperti Nabi Nuh dilakukannya bukan tanpa sebab. Hidup David Steward sudah diwarnai diskriminasi dan ledekan sejak kecil karena dia orang berkulit hitam dan miskin.

    Saat sekolah dia dipisahkan oleh peraturan segregasi. Hanya karena dia tidak putih, sehingga harus hidup secara terpisah.

    Lalu saat sudah dewasa dan ingin memulai bisnis pada 1990-an, dia banyak mendapat cemooh. Hanya saja, gara-gara sudah mempelajari kisah Nabi Nuh pria kelahiran 2 Juli 1951 itu tak gentar.

    Pantang menyerah lanjutkan ide bisnis

    Dia pantang menyerah. Ia pun nekad melanjutkan ide bisnis agar tak lagi jadi pegawai kantoran.

    Saat itu, Steward mendirikan World Wide Technology (WWT) untuk menyediakan layanan teknologi komputer perusahaan. Tahun 1990-an, sektor layanan tersebut memang masih asing, sehingga banyak orang mencemooh tindakannya seperti apa yang terjadi pada Nabi Nuh.

    Namun, dia tetap melanjutkan bisnisnya. Ia percaya di masa depan internet bakal jadi primadona.

    Singkat cerita, bisnis Steward berjalan jatuh bangun seiring berkembangnya zaman. Hingga akhirnya, kepercayaan Steward tentang bisnisnya dan masa depan komputer benar terbukti.

    Kita semua tahu teknologi tersebut benar-benar dibutuhkan orang di dunia. Alhasil, bisnis WWT jadi salah satu yang terkena dampaknya seperti dilansir dari CNBCIndonesia.com.

    Forbes (2022) mencatat WWT sebagai perusahaan swasta terbesar ke-27 di AS dan perusahaan terbesar milik orang kulit hitam. Besar pendapatannya mencapai US$17,0 miliar atau Rp262 triliun.(P-wr)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini