26.7 C
Jakarta
Wednesday, August 13, 2025

    Kisah ART zaman VOC hingga punya kawasan Pondok Gede

    Terkait

    PRIORITAS, 10/8/25 (Jakarta): Leendert Miero, Yahudi asal Rusia, mengubah nasibnya di Batavia pada akhir abad ke-18. Awalnya, dia bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di kediaman pejabat VOC, Reiner de Klerk.

    Perjalanan ini dimulai pada 1775, ketika ia tiba di Hindia Belanda dan melamar menjadi tentara VOC, sebelum ditugaskan merawat rumah besar majikannya.

    Kejadian mengejutkan terjadi setelah tiga tahun bekerja. Miero tertidur saat bertugas, dan hal itu memicu kemarahan besar sang majikan.

    Reiner de Klerk menghukum cambuk sebanyak 50 kali hingga menorehkan rasa sakit mendalam. Di hadapan dirinya sendiri, Miero mengucapkan sumpah berani.

    “Demi nenek moyang Abraham, Ishak dan Yakub, suatu hari saya bakal beli seluruh rumah dan tanah ini!” pekiknya.

    Sejarawan Herald van de Linde dalam Jakarta: History of Misunderstood City (2020) mencatat, sumpah itu menjadi titik balik hidup Miero.

    Ia keluar dari VOC, meninggalkan dunia militer, dan memilih berdagang emas di kawasan Glodok dari pagi hingga malam hari.

    Semangatnya tak pernah surut. Miero meyakini menjadi pengusaha adalah satu-satunya jalan meraih kekayaan. Perjuangan panjang itu berbuah hasil.

    Menurut Adolf Heuken dalam Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta (2016), kekayaan yang ia kumpulkan membuatnya mampu membeli toko, rumah, tanah, termasuk rumah yang pernah ia sumpahi.

    Belu rumah bekas bosnya

    Pada 1818, Miero membeli seluruh properti bekas milik Reiner de Klerk. Namun, mantan majikannya telah meninggal, menyisakan hanya sang istri untuk menyaksikan pencapaian itu.

    “Setiap tahun, Meiro rutin menggelar pesta besar di rumah itu, tepat di hari ia pernah dihukum cambuk, sebagai bentuk peringatan,” tulis Herald van de Linde.

    Tak hanya menguasai rumah tersebut, Miero juga membeli lahan seluas 25 kilometer di selatan Batavia.

    Di atasnya, ia membangun rumah megah yang kelak dikenal masyarakat sebagai Pondok Gede. Langkah ini meneguhkan posisinya sebagai salah satu juragan tanah paling berpengaruh di Batavia.

    Lahir pada 22 April 1755, Miero wafat pada 10 Mei 1834. Seluruh kekayaan diwariskan kepada anak-anaknya.

    Kawasan Pondok Gede yang ia bangun kini menjadi bagian dari Jakarta Timur, meninggalkan jejak sejarah bahwa tekad mampu mengubah luka menjadi kejayaan. (P-Khalied M)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini