PRIORITAS, 20/4/25 (Jakarta): Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyambut positif usulan agar 3 April diperingati sebagai Hari NKRI, merujuk pada mosi integral Mohammad Natsir tahun 1950 yang menyatukan negara-negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat (RIS) kembali menjadi NKRI.
“Hari Pancasila dan Hari Sumpah Pemuda, dua hal ini kita peringati. Yang terlupakan yang baru saja disampaikan kawan-kawan Dewan Dakwah (soal hari jadi NKRI),” ujar Muzani saat menghadiri halalbihalal dengan keluarga besar Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di Jakarta, sebagaimana dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (20/4/25).
Muzani menilai mosi Natsir merupakan tonggak penting dalam sejarah persatuan bangsa, sejajar dengan Sumpah Pemuda dan Hari Lahir Pancasila. Ia menyebut, ide penyatuan tersebut kala itu diterima luas lintas fraksi karena dilandasi semangat kebangsaan yang kuat.
“Kenapa kemudian pandangan ini (mosi integral Natsir, pembubaran RIS dan kembali ke NKRI) bisa diterima dengan cepat oleh fraksi-fraksi yang berbeda pandangan politik dan ideologi ketika itu? Karena mereka punya kesamaan pandangan dan kepentingan kenapa kita harus kembali pada NKRI,” ujar Muzani.
Ditambahkannya, sebagai orang yang memiliki visi ke depan tentang Indonesia, Natsir melihat kalau bentuk negara federal ini diteruskan ada bahaya dan ancamannya bagi masa depan bangsa ini. Apa bahayanya? Yakni persatuan yang kita cita-citakan dalam bernegara, dalam merah putih, dalam NKRI, bisa rusak dan terpecah belah. (P-bwl)
