Tonton Youtube BP

Kesempatan kerja tinggi, tapi pengangguran melonjak: Ada apa di Batam?

Wilson Lumi
12 Oct 2025 09:24
2 minutes reading

PRIORITAS, 12/10/2025 (Batam): Tingkat pengangguran di Kota Batam masih menjadi yang tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kepri menempati posisi kedua tertinggi secara nasional, yakni 6,89 persen. Di Batam sendiri, TPT tahun 2024 mencapai 7,68 persen.

Kepala BPS Batam, Eko Aprianto, menjelaskan meski terjadi penurunan jumlah pengangguran dari 87.903 orang (2020) menjadi 50.431 orang (2024), tantangan tetap besar, terutama dalam penyerapan tenaga kerja sesuai tingkat pendidikan.

“Selama lima tahun terakhir, lulusan SMA selalu mendominasi pengangguran di Batam. Tahun 2024 jumlahnya mencapai 26.162 orang,” ujar Eko dalam keterangannya diterima Minggu (12/10/25).

Dari total pengangguran 2024, sebanyak 29.977 orang laki-laki dan 20.454 perempuan, dengan TPT perempuan lebih tinggi (8,49%) dibandingkan laki-laki (7,20%). Adapun pengangguran lulusan perguruan tinggi meningkat menjadi 7.125 orang pada 2024, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Selain itu, BPS mencatat setengah pengangguran —pekerja kurang dari 35 jam per minggu— mencapai 20.182 orang atau 3,33 persen. “Fenomena ini menunjukkan kualitas pekerjaan masih perlu perhatian serius,” tambah Eko.

Ketua Serikat Pekerja Logam FSPMI Batam, Suprapto, menanggapi fenomena ini menyebut, kondisi ini sebagai ironi di tengah tingginya indeks kesempatan kerja Batam.

“Kalau kesempatan kerja tinggi tapi pengangguran juga tinggi, berarti ada yang tidak berjalan dengan baik antara peluang dan serapan tenaga kerja lokal,” ujarnya.

Suprapto juga menyoroti efektivitas Perda Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penempatan Tenaga Kerja Lokal.

“Kalau pengangguran masih tinggi, berarti perda itu hanya isapan jempol. Pemerintah dan DPRD harus serius memastikan lulusan lokal benar-benar terserap industri,” tegasnya.

Menurutnya, tingginya pengangguran akan berimbas pada pembahasan upah minimum (UMK) mendatang karena menurunkan posisi tawar buruh. “Masalah ini harus segera dibenahi agar Batam tidak kehilangan jati dirinya sebagai kota industri,” pungkasnya. (P-Jeff K)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x