Tonton Youtube BP

Keluarga gugat Tesla karena putrinya tewas terbakar dalam Cybertruck

Jeffry Wuisan
4 Oct 2025 01:27
3 minutes reading

PRIORITAS, 4/10/25 (California): Keluarga menggugat perusahaan mobil milik Elon Musk, Tesla,  karena menyebabkan putrinya tewas setelah terjebak dalam kendaraan listrik Cybertruck,  yang terbakar dan semua pintunya macet. Demikian informasi yang diperoleh Beritaprioritas.com, hari Sabtu (4/10/25).

Krysta Tsukahara, (19 tahun) dan dua temannya tewas ketika mobil listrik Tesla Cybertruck yang mereka tumpangi,  terbakar usai menabrak pohon di Piedmont, California, pada November 2024.

Mahasiswa Savannah College of Art and Design itu, duduk di kursi belakang dan sebenarnya masih hidup saat mobil mulai terbakar.

Namun ia bersama dua rekannya tak bisa membuka pintu Cybertruck yang macet, sehingga mereka terjebak di dalam kendaraan dan terbakar hidup-hidup.

Krysta tidak dapat menemukan kunci pintu manual saat baterai kendaraan listrik itu terbakar.

Keluarga menggugat Tesla dengan klaim desain pintu kendaraan Cybertruck tersebut merupakan “jebakan maut “.

Cukup rumit

Semua pintu Tesla Cybertruck bertenaga elektronik, tetapi jika tidak ada daya, penumpang harus menggunakan pelepas pintu manual, sesuai dengan buku petunjuk kendaraan.

Untuk melakukannya cukup rumit, karena harus dari kursi belakang. Penumpang harus melepas alas karet di bagian bawah kantong pintu belakang, menarik kabel pelepas mekanis ke depan, lalu mendorong pintu hingga terbuka.

Mobil listrik Tesla Cybertruck terbakar setelah menabrak pohon dan memerangkap 3 penumpangny di Piedmont, California .(x.@stonkking4)

“Cybertruck tidak memiliki mekanisme pembuka pintu manual yang fungsional, yang gampang diakses, dan mudah terlihat, pengaman, atau sistem redundan lainnya untuk keluar darurat,” demikian menurut dokumen gugatan yang diperoleh The Independent.

Carl dan Noelle Tsukahara, orang tua Krysta, menuntut ganti rugi terhadap Tesla, yang dimiliki orang terkaya di dunia, Elon Musk.

“Kami tidak hanya harus menanggung kehilangan putri kami, tetapi juga kesunyian seputar bagaimana ini terjadi dan mengapa dia tidak bisa keluar. Perusahaan ini bernilai satu triliun dolar—bagaimana mungkin Anda merilis mesin yang tidak aman dalam banyak hal?” kata Carl Tsukahara dalam sebuah pernyataan.

Pintu tidak bisa dibuka

Matt Riordan, seorang teman Krista, memberi tahu polisi dia sedang mengikuti di belakang Cybertruck tersebut dan langsung bertindak ketika melihat mobil itu mulai terbakar.

Meskipun ia berkali-kali menekan tombol, pintu itu tidak bisa terbuka, karena aliran listrik dari baterai terputus saat mobil mulai terbakar.

Riordan kemudian memecahkan jendela depan dengan dahan pohon, Ia berhasil menyelamatkan penumpang di kursi depan. Tetapi ia gagal menyelamatkan Krista Tsukahara yang duduk di bangku belakang.

Soren Dixon, pengemudi berusia 19 tahun, dan Jack Nelson, pemuda berusia 20 tahun yang ikut duduk di kursi belakang, tewas dalam peristiwa tersebut.

Keluarga Nelson juga menggugat produsen mobil tersebut pada hari Kamis.

“Kasus ini muncul dari cacat desain fatal pada Tesla Cybertruck yang mengubah kecelakaan yang bisa diselamatkan menjadi kebakaran fatal,” demikian pernyataan dalam gugatan keluarga Nelson.

“Ini kasus di mana dua hal bisa benar pada saat yang bersamaan,” ujar Matthew Davis, pengacara keluarga Nelson, kepada Bloomberg.

“Bisa ada orang yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu, dan ada perusahaan yang bertanggung jawab atas fakta bahwa mereka tidak bisa keluar”, katanya.

Gugatan hukum tersebut muncul beberapa minggu, setelah regulator keselamatan mobil federal mengungkapkan mereka sedang menyelidiki gagang pintu pada kendaraan Tesla lainnya, Model Y 2021.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x