Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/am)
PRIORITAS, 11/2/25 (Jakarta): Lukman Leong, analis mata uang dari Doo Financial Futures, memperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS akibat kekhawatiran terkait kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Kebijakan tarif 25 persen pada aluminium, baja, dan mobil impor dari Kanada, Meksiko, serta China diperkirakan akan memengaruhi nilai tukar. Trump juga belum memberikan kejelasan mengenai negara mana akan dibebaskan dari tarif tersebut.
Lukman juga menyebut dolar AS berpotensi menguat menjelang pidato Gubernur The Fed, Jerome Powell, diprediksi akan mengungkapkan kekhawatiran inflasi akibat kebijakan tarif Trump seperi dilansir dari Antara.
Meski kondisi perekonomian Indonesia secara umum masih kurang baik, cadangan devisa diperkirakan akan terus meningkat berkat kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA), dapat menstabilkan rupiah.
Dengan berbagai faktor tersebut, Lukman memprediksi kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.300 hingga Rp16.400 per dolar AS. Pada pembukaan perdagangan Selasa, rupiah tercatat menguat tipis menjadi Rp16.357 per dolar AS. (P-Gio R)
