Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho memberikan keterangan terkait kasus polisi tembak polisi di Sumatera Barat, Senin (25/11/2024). Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengungkap Mabes Polri menurunkan Propam dan Itwasum untuk menangani kasus penembakan siswa SMK di Semarang. (Foto Tribunnews)
PRIORITAS, 27/11/24 (Jakarta): Polda Jawa Tengah, bersama Mabes Polri, tengah mendalami insiden penembakan yang menewaskan GR (17), siswa SMK Negeri 4 Semarang.
Penembakan ini terjadi saat polisi membubarkan tawuran antar pelajar di kawasan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Minggu (24/11/24). GR, yang dikenal sebagai anggota paskibraka di sekolahnya, tewas setelah peluru mengenai bagian pinggulnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisno Andiko, menjelaskan, Mabes Polri telah mengerahkan Tim Irwasum Polri dan Divisi Propam Polri untuk bekerja sama dengan Polda Jawa Tengah dalam investigasi ini.
“Dengan adanya asistensi dari dua pihak, kami berharap proses penyelidikan berlangsung lebih objektif dan memberikan hasil yang jelas,” ujarnya pada seperti dilansir dari Beritasatu, Selasa (26/11/24).
Namun, hingga saat ini, identitas pelaku penembakan belum terungkap karena investigasi masih berlangsung.
Trunoyudo meminta masyarakat untuk bersabar karena proses asistensi membutuhkan waktu untuk memastikan semua fakta terungkap secara akurat.
Sementara itu, dugaan awal dari Polrestabes Semarang menyebutkan bahwa GR diduga terlibat dalam aksi tawuran, yang menjadi alasan polisi membubarkan kericuhan tersebut dengan tindakan tegas.
Namun, pihak sekolah menyatakan GR dikenal sebagai siswa yang baik dan disiplin, sehingga kabar keterlibatannya dalam tawuran mengejutkan banyak pihak.
Kasus ini memicu perhatian luas dari masyarakat, mengingat latar belakang korban sebagai siswa berprestasi.
Mabes Polri memastikan akan terus memberikan pembaruan terkait perkembangan penyidikan untuk mengungkap fakta di balik insiden tragis ini. (P-Gio R)