PRIORITAS, 19/9/25 (Jakarta): Kasus korupsi kuota haji semakin heboh saja. Terkini, juru simpan uang korupsi kuota haji itu menjadi sorotan publik setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan sedang memburu sosok penting dalam skandal kuota haji tambahan 2024.
Adapun sosok yang disebut sebagai juru simpan uang ini diyakini mengetahui detail aliran dana yang nilainya ditaksir mencapai lebih dari Rp1 triliun.
Seperti diungkapkan, Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, pihaknya tengah menelusuri siapa juru simpan uang tersebut dan bagaimana dana itu digunakan.
“Dugaan awal terkait dengan kerugian sekitar Rp1 triliun. Nah, siapa juru simpannya dan dipakai untuk apa saja? Ini yang sedang kita telusuri,” jelas Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (18/9/25) malam, seperti dikutip dari Beritasatu, Jumat (19/9/25).
KPK tidak ingin gegabah
Ditegaskannya, penyidik KPK tidak ingin gegabah. Setiap detil aliran dana harus dipetakan agar jelas siapa saja yang menerima dan menikmati uang hasil korupsi kuota haji tambahan ini.
“Kami ingin melihat uang ini berpindah kepada siapa saja dan berhenti di mana, karena kami yakin benar ada juru simpannya. Artinya, dana itu terkumpul pada satu pihak,” kara Asep.
Asep selanjutnya tidak menampik adanya kemungkinan dana tersebut mengalir ke berbagai pihak, bahkan ke organisasi keagamaan. Namun, ia menekankan, penyidikan saat ini masih fokus pada individu-individu tertentu yang diduga terkait.
“Jadi kami mengikuti jejak orangnya, kemudian mengikuti jalannya uang. Kami tidak langsung menargetkan organisasinya, tetapi mengurai aliran dana berdasarkan orang yang terkait,” bebernya.
Diketahui, kasus dugaan korupsi kuota haji tambahan 2024 memang menjadi sorotan karena melibatkan dana yang sangat besar. Dengan potensi kerugian mencapai Rp1 triliun, KPK berkomitmen menuntaskan kasus ini secara transparan. (P-*r/Bst/jr)
No Comments